Inggris sedang melakukan review kedua untuk
mengekspor senjata ke Israel. Langkah itu dilakukan setelah warga Gaza,
Palestina ditembak mati pasukan Israel yang berpotensi memicu perang
lagi antara Hamas dan Israel.
Inggris sebelumnya menangguhkan 12 izin ekspor senjata ke Israel, setelah militer Israel menggunakan senjata impor untuk membunuh banyak warg Gaza selama perang 50 hari pada Juli hingga Agustus 2014 lalu.
Penembakan terhadap warga Gaza oleh pasukan Israel beberapa hari lalu merupakan pembunuhan yang pertama sejak perang 50 hari berakhir.
”Untuk memastikan bahwa informasi baru (eskpor senjata) diperhitungkan, dan mengingat fakta bahwa gencatan senjata telah berlangsung selama lebih dari dua bulan, menteri (pertahanan Inggris) memutuskan, awal bulan ini untuk melakukan review lebih lanjut,” bunyi pernyataan pemerintah Inggris, seperti dikutip Reuters, Selasa (25/11/2014).
Sebuah laporan dari komite parlemen Inggris pada bulan Juli 2014, terungkap bahwa Inggris dan Israel menyetujui kontrak ekspor senjata senilai lebih dari £7,8 miliar. Kontrak itu termasuk untuk memasok pelindung tubuh, komponen pesawat tak berawak, dan suku cadang rudal.
Kelompok Campaign Against Arms Trade, juga menerbitkan sebuah analisis dari data pemerintah yang menunjukkan, bahwa Inggris telah menyetujui izin ekspor senjata ke Israel senilai £ 7 juta, enam bulan menjelang perang Hamas dan Israel di Jalur Gaza. Pemerintah Inggris tidak membantah data itu.
Sumber : Sindo
Inggris sebelumnya menangguhkan 12 izin ekspor senjata ke Israel, setelah militer Israel menggunakan senjata impor untuk membunuh banyak warg Gaza selama perang 50 hari pada Juli hingga Agustus 2014 lalu.
Penembakan terhadap warga Gaza oleh pasukan Israel beberapa hari lalu merupakan pembunuhan yang pertama sejak perang 50 hari berakhir.
”Untuk memastikan bahwa informasi baru (eskpor senjata) diperhitungkan, dan mengingat fakta bahwa gencatan senjata telah berlangsung selama lebih dari dua bulan, menteri (pertahanan Inggris) memutuskan, awal bulan ini untuk melakukan review lebih lanjut,” bunyi pernyataan pemerintah Inggris, seperti dikutip Reuters, Selasa (25/11/2014).
Sebuah laporan dari komite parlemen Inggris pada bulan Juli 2014, terungkap bahwa Inggris dan Israel menyetujui kontrak ekspor senjata senilai lebih dari £7,8 miliar. Kontrak itu termasuk untuk memasok pelindung tubuh, komponen pesawat tak berawak, dan suku cadang rudal.
Kelompok Campaign Against Arms Trade, juga menerbitkan sebuah analisis dari data pemerintah yang menunjukkan, bahwa Inggris telah menyetujui izin ekspor senjata ke Israel senilai £ 7 juta, enam bulan menjelang perang Hamas dan Israel di Jalur Gaza. Pemerintah Inggris tidak membantah data itu.
Sumber : Sindo
No comments:
Post a Comment