Para tentara bayaran asal Inggris turun ke
medan perang di Rojava, Suriah utara untuk melawan ISIS. Mereka
menghabisi delapan militan ISIS per hari.
Beberapa dari tentara bayaran asal Inggris itu bernama James Hughes dan Jamie Read. Mereka membantu pasukan Kurdi bertempur melawan militan Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) di wilayah Rojava.
James Hughes, pernah tercatat aktif sebagai militer Inggris yang bertugas di Afghanistan. Namun, dia dan rekan-rekannya telah keluar dari militer dan menjadi tentara bayaran.
Informasi itu muncul setelah ada bocoran, bahwa beberapa mantan anggota SAS atau penembak jitu Inggris mengambil bagian untu perang melawan ISIS. Media Inggris, Mirror, melaporkan bahwa mereka menghabisi delapan militan ISIS setiap harinya.
Keberadaan Hughes di Rojava, juga terungkap dari halaman Facebook-nya yang berisi sejumlah foto saat dia bersama pasukan Kurdi. Mereka diduga direkrut oleh seorang warga Amerika Serikat bernama Jordan Matson.
Mereka kemudian membentuk kelompok bernama "Lions of Rojava". Mereka menyerukan masyarakat untuk membantu “mengirim para teroris ke neraka dan menyelamatkan manusia dari ISIS.
Read, seperti dilaporkan media Inggris itu melaporkan pengalaman menegangkan untuk mempertaruhkan nyawa di Rojava. Pengalaman itu direspons Matson dengan jawaban; ”Ini selalu menarik bagaimana pertama kalinya Anda mendapati peluru terbang melewati kepala Anda.”
Read baru tiba di Rojava baru-baru ini, setelah menjalani pelatihan bulan lalu di Republik Ceko.
Sumber : Sindo
Beberapa dari tentara bayaran asal Inggris itu bernama James Hughes dan Jamie Read. Mereka membantu pasukan Kurdi bertempur melawan militan Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) di wilayah Rojava.
James Hughes, pernah tercatat aktif sebagai militer Inggris yang bertugas di Afghanistan. Namun, dia dan rekan-rekannya telah keluar dari militer dan menjadi tentara bayaran.
Informasi itu muncul setelah ada bocoran, bahwa beberapa mantan anggota SAS atau penembak jitu Inggris mengambil bagian untu perang melawan ISIS. Media Inggris, Mirror, melaporkan bahwa mereka menghabisi delapan militan ISIS setiap harinya.
Keberadaan Hughes di Rojava, juga terungkap dari halaman Facebook-nya yang berisi sejumlah foto saat dia bersama pasukan Kurdi. Mereka diduga direkrut oleh seorang warga Amerika Serikat bernama Jordan Matson.
Mereka kemudian membentuk kelompok bernama "Lions of Rojava". Mereka menyerukan masyarakat untuk membantu “mengirim para teroris ke neraka dan menyelamatkan manusia dari ISIS.
Read, seperti dilaporkan media Inggris itu melaporkan pengalaman menegangkan untuk mempertaruhkan nyawa di Rojava. Pengalaman itu direspons Matson dengan jawaban; ”Ini selalu menarik bagaimana pertama kalinya Anda mendapati peluru terbang melewati kepala Anda.”
Read baru tiba di Rojava baru-baru ini, setelah menjalani pelatihan bulan lalu di Republik Ceko.
Sumber : Sindo
No comments:
Post a Comment