Panel senat AS menyetujui penambahan dana hingga 50 persen untuk
sistem anti-misil Iron Dome Israel. Dilansir dari Maan News, langkah
tersebut dapat menyediakan dana sebesar 621.6 juta dolar AS untuk
program pertahanan misil Israel dalam kebijakan fiskal 2015 yang dimulai
pada Oktober.
Dana tersebut termasuk 351 juta dolar AS untuk sistem Iron Dome jarak pendek yang telah diujicoba selama delapan hari ini. Pada tahun lalu, kongres menyediakan 235 juta dolar AS untuk Iron Dome. Gedung Putih meminta sekitar 176 juta dolar AS untuk sistem tersebut pada 2015.
Namun parlemen justru memberikan dua kali lipatnya. Kongres seringkali menaikkan dana proyek keamanan Israel yang diminta oleh presiden. Pendanaan tersebut merupakan bagian dari permintaan pemerintah sebesar 3.1 milyar dolar AS untuk dana bantuan militer Israel, penerima dana bantuan asing terbesar AS.
Pada Mei, DPR menyetujui undang-undang Otorisasi Pertahanan Nasional yang sesuai dengan usulan Senat untuk dana Iron Dome.
Langkah senat merupakan bagian dari anggaran Departemen Pertahanan yang didukung oleh Subkomite Alokasi Senat yang memasukkan dana sebesar 549.3 milyar dolar AS dalam operasi militer 2015.
Sumber : Viva
Dana tersebut termasuk 351 juta dolar AS untuk sistem Iron Dome jarak pendek yang telah diujicoba selama delapan hari ini. Pada tahun lalu, kongres menyediakan 235 juta dolar AS untuk Iron Dome. Gedung Putih meminta sekitar 176 juta dolar AS untuk sistem tersebut pada 2015.
Namun parlemen justru memberikan dua kali lipatnya. Kongres seringkali menaikkan dana proyek keamanan Israel yang diminta oleh presiden. Pendanaan tersebut merupakan bagian dari permintaan pemerintah sebesar 3.1 milyar dolar AS untuk dana bantuan militer Israel, penerima dana bantuan asing terbesar AS.
Pada Mei, DPR menyetujui undang-undang Otorisasi Pertahanan Nasional yang sesuai dengan usulan Senat untuk dana Iron Dome.
Langkah senat merupakan bagian dari anggaran Departemen Pertahanan yang didukung oleh Subkomite Alokasi Senat yang memasukkan dana sebesar 549.3 milyar dolar AS dalam operasi militer 2015.
Sumber : Viva
No comments:
Post a Comment