Wednesday, 16 July 2014

Asia Khawatir Perang dengan Tiongkok

Masyarakat di sejumlah negara Asia yang terlibat sengketa wilayah di Laut Cina Selatan dan Laut Cina Timur khawatir terlibat konflik bersenjata dengan Tiongkok.

Pew Research Centre, yang menggelar studi di sejumlah negara di Asia, menemukan kekhawatiran lebih besar terjadi di kalangan masyarakat Filipina dan Vietnam. Sedangkan di Tiongkok, 62 persen rakyat negeri itu juga khawatir negara mereka menyelesaikan semua konflik wilayah dengan kekuatan senjata.

Di Filipina, 93 persen penduduk khawatir konflik Kepulauan Spratly dengan Tiongkok berubah menjadi perang laut. Di Jepang, warga yang khawatir yang mencapai 85 dan 84 persen. Berikutnya Korea Selatan, dengan 83 persen.

Survei digelar di seluruh dari 11 negara Asia Tenggara, dan 33 negara Asia lainnya yang terlibat -- atau bakal terkenal dampak konflik. Lebih setengah negara Asia Tenggara khawatir sengketa teritorial, terutama di Kepulauan Spratly dan Paracel, menjadi perang laut.

Meski tidak menggunakan senjata, Beijing dan Hanoi sedang terlibat adu kekuatan di Kepulauan Paracel. Kapal-kapal kedua negara saling tabrak, menyusul keputusan Beijing membangun anjungan minyak di wilayah klaim Vietnam.

Hasil riset itu menyimpulkan Jepang, Filipina dan Vietnam melihat Tiongkok sebagai ancaman. Sedangkan Tiongkok melihat Malaysia, Pakistan, dan AS, sebagai ancaman.

Yang menarik dari riset ini adalah Indonesia melihat AS tidak hanya sekutu, tapi juga ancaman potensial bagi konsep negara kesatuan.

Sebanyak 40 persen warga 44 negara yang disurvei percaya AS masih berstatus super power sampai saat ini. Terjadi penurunan tingkat kepercayaan terhadap kekuatan AS dibanding tahun 2008, yang mencapai 49 persen.

Tahun 2008, hanya 19 persen warga bangsa di 44 negara yang menyebut Tiongkok sedang menjelma menjadi super power. Saat ini, 31 persen mengatakan seperti itu.

Lebih 50 persen responden mengatakan Tiongkok akan menggantikan status AS sebagai kekuatan dominan di Asia Pasifik. Hanya 32 persen yang mengatakan sebaliknya.


Sumber : Inilah

No comments:

Post a Comment