Wednesday, 16 July 2014

Jet Tempur Israel Buru Pemimpin Hamas

JET-jet tempur Israel membombardir kediaman tokoh senior Hamas Mahmud al-Zahar, di wilayah barat Kota Gaza, Rabu, (16/7).

Pejabat Palestina mengatakan rumah tersebut sudah dikosongkan sehingga tidak ada korban dalam serangan tersebut.

Dilaporkan sediikitnya dua rudal menghantam rumah Zahar, meratakan bangunan empat lantai itu dan menyebabkan kerusakan pada masjid dan rumah tetangga Zahar.

Selain kediaman Zahar, pesawat tempur Israel juga menyasar kediaman pejabat lainnya di Kota Gaza. 

Antara lain rumah Bassem Naim, seorang pejabat senior Hamas, di bagian barat Kota Gaza, dan rumah mantan menteri kesehatan Fathi Hammad serta rumah anggota anggota parlemen Hamas, Ismail al-Ashqar, di Jabalia, wilayah Utara Gaza.

Militer Israel melanjutkan serangan ke Gaza, setelah Hamas menolak gencatan senjata yang diprakarsai Mesir.

Pada Selasa (15/7) pagi hingga Selasa sore, Isarel menghentikan serangan dan mengatakan siap melakukan gencatan senjata. Namun sayap militer Hamas menolak usulan itu dan disebutkan sebagai "menyerah".

Pada Selasa siang usai menggelar sidang kabinet di Tel Aviv, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menegaskan pihaknya akan memperluas penyerangan jika Hamas dan kelompok militan Palestina lainnya menolak gencatan senjata. Israel bersikukuh operasi itu untuk menghentikan serangan militan ke Israel.

Pada Rabu siang, Pasukan Keamanan Israel (IDF) mengatakan kelompok militan melepaskan 76 roket ke Israel sepanjang Selasa (15/07) malam.

Seorang pria Israel berusia 38 tahun dilaporkan tewas akibat serangan roket militan Hamas di dekat perbatasan dengan Israel.

Serangan roket Hamas tersebut memicu balasan dari Israel. IDF mengatakan setelah melanjutkan serangan udara, 30 sasaran diserang di Gaza, termasuk 20 peluncur roket yang disembunyikan, terowongan, fasilitas penyimpanan senjata dan prasarana operasi yang digunakan oleh seorang militan senior.

Kementerian Kesehatan Palestina mengatakan sedikitnya 200 warga Gaza tewas dan lebih dari 1300 warga terluka selama sembilan hari konflik bersenjata di Gaza. 

Badan PBB untuk Pengungsi Palestina (UNRWA) mengatakan ratusan ribu warga Gaza tanpa air menyusul serangan udara Israel dan sekitar 560 rumah hancur.

Serangan udara Israel ini memicu dan protes di berbagai belahan dunia. Unjuk rasa di berbagai kota di dunia dilakukan mendukung Palestina dan mengutuk serangan Israel ke Gaza yang dinilai sebagai kejahatan kemanusian dan pelanggaran hukum internasional.

Sumber : Jurnas

No comments:

Post a Comment