Satu serangan
pesawat tanpa awak (drone) Amerika Serikat (AS) menewaskan dua tersangka
pemimpin Al Qaida setempat di Provinsi Marib, Yaman Tengah, Senin malam
(10/3), kata seorang pejabat keamanan provinsi itu kepada kantor berita
China Xinhua.
"Serangan drone malam ini ditujukan pada satu mobil yang membawa pemimpin regional Al Qaida, Mohammed Jabir Ash-Shabwani dan Abdullah Mubarak bin Hamad, di Wadi Abida, Marib," ujar pejabat yang tak ingin disebutkan jatidirinya.
Mobil itu juga hancur dan terbakar oleh tiga rudal pesawat tanpa awak milik AS tersebut, katanya menambahkan.
Drone AS telah melakukan serangan keempat dalam satu pekan dengan sasaran tersangka anggota Al Qaida di dalam Yaman, demikian laporan Xinhua.
Pada Rabu lalu (5/3), satu pesawat tanpa awak milik AS itu menyerang satu kendaraan di Provinsi Al-Jawf, Yaman Utara, dan menewaskan dua tersangka anggota Al Qaida.
Dua hari sebelumnya, satu lagi serangan drone menewaskan seorang tersangka anggota Al Qaida di Provinsi Marib.
AS meningkatkan serangan pesawat tanpa awak miliknya terhadap sasaran tersangka anggota Al Qaida di Yaman sejak Presiden Abd-Rabbu Mansour Hadi memangku jabatan pada Februari 2012, setelah kesepakatan dukungan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) guna menyingkirkan presiden Ali Abdullah Saleh dari jabatan.
Awal Maret ini pihak Gedung Putih berjanji akan melanjutkan dukungan bagi upaya melawan-terorisme yang dilancarkan pemerintahnya dengan tujuan mengusir kelompok Al Qaida dari Yaman.
Namun, para pengeritik mengatakan, serangan drone AS seringkali melanggar hukum internasional dan mengakibatkan banyak korban jiwa sipil.
Misalnya, drone AS pada Desember 2013 menyerang secara keliru saat menghantamkan pelurunya ke pesta perkawinan di Provinsi Al-Bayda, Yaman Tenggara, seningga menewaskan 11 warga sipil Yaman dan melukai 21 orang lagi.
Sumber : Antara
"Serangan drone malam ini ditujukan pada satu mobil yang membawa pemimpin regional Al Qaida, Mohammed Jabir Ash-Shabwani dan Abdullah Mubarak bin Hamad, di Wadi Abida, Marib," ujar pejabat yang tak ingin disebutkan jatidirinya.
Mobil itu juga hancur dan terbakar oleh tiga rudal pesawat tanpa awak milik AS tersebut, katanya menambahkan.
Drone AS telah melakukan serangan keempat dalam satu pekan dengan sasaran tersangka anggota Al Qaida di dalam Yaman, demikian laporan Xinhua.
Pada Rabu lalu (5/3), satu pesawat tanpa awak milik AS itu menyerang satu kendaraan di Provinsi Al-Jawf, Yaman Utara, dan menewaskan dua tersangka anggota Al Qaida.
Dua hari sebelumnya, satu lagi serangan drone menewaskan seorang tersangka anggota Al Qaida di Provinsi Marib.
AS meningkatkan serangan pesawat tanpa awak miliknya terhadap sasaran tersangka anggota Al Qaida di Yaman sejak Presiden Abd-Rabbu Mansour Hadi memangku jabatan pada Februari 2012, setelah kesepakatan dukungan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) guna menyingkirkan presiden Ali Abdullah Saleh dari jabatan.
Awal Maret ini pihak Gedung Putih berjanji akan melanjutkan dukungan bagi upaya melawan-terorisme yang dilancarkan pemerintahnya dengan tujuan mengusir kelompok Al Qaida dari Yaman.
Namun, para pengeritik mengatakan, serangan drone AS seringkali melanggar hukum internasional dan mengakibatkan banyak korban jiwa sipil.
Misalnya, drone AS pada Desember 2013 menyerang secara keliru saat menghantamkan pelurunya ke pesta perkawinan di Provinsi Al-Bayda, Yaman Tenggara, seningga menewaskan 11 warga sipil Yaman dan melukai 21 orang lagi.
Sumber : Antara
No comments:
Post a Comment