Kabul, - Otoritas Amerika Serikat kini meyakini bahwa helikopter militer
AS yang jatuh di Afghanistan adalah akibat serangan militan Taliban.
Awalnya, insiden tersebut digambarkan sebagai murni kecelakaan.
Helikopter Blackhawk tersebut jatuh di provinsi Zabul, Afghanistan selatan pada 17 Desember lalu. Enam tentara AS tewas dalam insiden itu. Namun saat itu, penyebab jatuhnya heli tersebut masih simpang-siur.
Kini, heli militer itu diyakini jatuh akibat tembakan militan-militan Taliban.
"Keluarga para tentara yang tewas dalam kecelakaan helikopter 17 Desember telah diberitahu bahwa aksi musuh menyebabkan musibah itu dan jatuhnya korban," demikian pernyataan ISAF/NATO seperti dilansir kantor berita AFP, Jumat (10/1/2014).
"Penyelidikan masih berlangsung, dan rincian lainnya akan disampaikan setelah penyelidikan selesai, demikian ISAF.
Beberapa jam setelah insiden tersebut, para pejabat AS mengatakan bahwa heli tersebut jatuh akibat kegagalan mesin.
Namun awak pesawat kemungkinan ditembaki musuh saat heli mereka jatuh. Tapi tak lama kemudian, pejabat-pejabat AS menarik kembali pernyataan tersebut dengan mengesampingkan kemungkinan serangan musuh dalam insiden itu.
Sumber : Detik
Helikopter Blackhawk tersebut jatuh di provinsi Zabul, Afghanistan selatan pada 17 Desember lalu. Enam tentara AS tewas dalam insiden itu. Namun saat itu, penyebab jatuhnya heli tersebut masih simpang-siur.
Kini, heli militer itu diyakini jatuh akibat tembakan militan-militan Taliban.
"Keluarga para tentara yang tewas dalam kecelakaan helikopter 17 Desember telah diberitahu bahwa aksi musuh menyebabkan musibah itu dan jatuhnya korban," demikian pernyataan ISAF/NATO seperti dilansir kantor berita AFP, Jumat (10/1/2014).
"Penyelidikan masih berlangsung, dan rincian lainnya akan disampaikan setelah penyelidikan selesai, demikian ISAF.
Beberapa jam setelah insiden tersebut, para pejabat AS mengatakan bahwa heli tersebut jatuh akibat kegagalan mesin.
Namun awak pesawat kemungkinan ditembaki musuh saat heli mereka jatuh. Tapi tak lama kemudian, pejabat-pejabat AS menarik kembali pernyataan tersebut dengan mengesampingkan kemungkinan serangan musuh dalam insiden itu.
Sumber : Detik
No comments:
Post a Comment