Tuesday, 3 November 2015

Amerika Serikat: Metrojet Rusia Kemungkinan Dibom

Sebuah satelit milik Amerika Serikat mendeteksi kilatan panas saat jet penumpang Rusia jatuh di Gurun Sinai, Mesir, Sabtu, 31 Oktober 2015. Kabar itu, menurut pejabat AS, disampaikan menyusul proses investigasi atas kecelakaan tersebut.
Pejabat yang tak bersedia disebutkan namanya itu mengatakan kepada NBC News, Selasa, 3 November 2015, bahwa intelijen AS yakin ada semacam ledakan di dalam pesawat itu, apakah karena tangki bahan bakar penuh atau sebuah bom.

Namun, dia menolak kilatan tersebut akibat hantaman misil dari darat ke udara. "Spekulasi pendapat yang menyebutkan bahwa pesawat itu jatuh akibat sebuah misil perlu dibuang jauh-jauh," ucapnya kepada NBC News.
Jet Rusia jatuh pada Sabtu, 31 Oktober 2015, menewaskan seluruh penumpang yang berjumlah 224 orang beserta awak kabin. Tim investigasi dari Rusia, Mesir, Airbus, dan Irlandia, tempat pesawat penumpang itu didaftarkan, bekerja keras mengungkap berbagai kemungkinan penyebab kecelakaan ini.

Para pengamat menolak klaim bahwa jet itu jatuh akibat dihantam misil kelompok militan berafiliasi kepada Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) yang terbang di atas ketinggian 9.000 meter.


Namun, mereka tidak menutup kemungkinan ada bom yang sengaja ditanam di dalam pesawat. Salah seorang pejabat keamanan AS juga membenarkan bahwa satelit mata-mata AS mendeteksi kilatan atau ledakan di udara Gurun Sina saat bencana udara itu terjadi.

Menurut pejabat itu kepada NBC News, "Pesawat itu hancur di ketinggian yang sangat tinggi ketika satelit tersebut mendeteksinya. Ada semacam ledakan."



Sumber : Tempo

No comments:

Post a Comment