Media
Austria, Contra Magazin, menulis sebuah laporan yang menyebut Amerika
Serikat (AS) marah dengan prestasi Rusia dalam serangan kontraterorisme
di Suriah. Aksi militer Rusia dinilai telah menganggu AS yang mendukung
kelompok militan tertentu untuk menggulingkan Presiden Suriah, Bashar
al-Assad.
“Pemerintah dan intelijen AS yang terlatih, bersenjata dan memberikan dukungan militer untuk al-Nusra, Tentara Pembebasan Suriah dan militan lain bertujuan untuk mengacaukan atau menggulingkan pemerintah di Suriah,” bunyi laporan media Austria itu.
Kampanye serangan Washington, lanjut media itu, diduga memang bertujuan menghancurkan kelompok Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS). Tetapi AS menutupinya dengan meluncurkan kampanye media secara besar-besaran untuk menjelek-jelekan Rusia.
Contra Magazin menolak sejumlah klaim, bahwa serangan militer Rusia seperti "omong kosong”. “Karena Rusia adalah satu-satunya negara yang secara resmi mendekati Suriah untuk memerangi terorisme,” lanjut laporan itu mengacu agresi Rusia yang memang sah karena atas permintaan rezim Suriah.
Laporan media itu juga memuji Moskow yang kedatangannya di Suriah telah melakukan penyelamatan secara cepat. Contoh, Rusia hanya butuh empat hari untuk mengangkut pesawat jet tempur, helikopter dan personel militernya ke pangkalan militer di Suriah dan meluncurkan serangan udara terhadap target-target ISIS.
”Dalam waktu tiga minggu ISIS hancur. Kampanye pengeboman yang berkelanjutan bertujuan menyingkirkan militan di wilayah pesisir. Rusia dan Suriah sekarang dapat mengadakan pembicaraan dengan kelompok oposisi dan menyebutnya sebuah konferensi internasional. AS marah,” tulis Contra Magazin, yang dikutip Sputnik, Senin (2/11/2015).
Sumber : Sindo
“Pemerintah dan intelijen AS yang terlatih, bersenjata dan memberikan dukungan militer untuk al-Nusra, Tentara Pembebasan Suriah dan militan lain bertujuan untuk mengacaukan atau menggulingkan pemerintah di Suriah,” bunyi laporan media Austria itu.
Kampanye serangan Washington, lanjut media itu, diduga memang bertujuan menghancurkan kelompok Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS). Tetapi AS menutupinya dengan meluncurkan kampanye media secara besar-besaran untuk menjelek-jelekan Rusia.
Contra Magazin menolak sejumlah klaim, bahwa serangan militer Rusia seperti "omong kosong”. “Karena Rusia adalah satu-satunya negara yang secara resmi mendekati Suriah untuk memerangi terorisme,” lanjut laporan itu mengacu agresi Rusia yang memang sah karena atas permintaan rezim Suriah.
Laporan media itu juga memuji Moskow yang kedatangannya di Suriah telah melakukan penyelamatan secara cepat. Contoh, Rusia hanya butuh empat hari untuk mengangkut pesawat jet tempur, helikopter dan personel militernya ke pangkalan militer di Suriah dan meluncurkan serangan udara terhadap target-target ISIS.
”Dalam waktu tiga minggu ISIS hancur. Kampanye pengeboman yang berkelanjutan bertujuan menyingkirkan militan di wilayah pesisir. Rusia dan Suriah sekarang dapat mengadakan pembicaraan dengan kelompok oposisi dan menyebutnya sebuah konferensi internasional. AS marah,” tulis Contra Magazin, yang dikutip Sputnik, Senin (2/11/2015).
Sumber : Sindo
No comments:
Post a Comment