Monday, 10 August 2015

Merapat ke Istana, Panglima TNI: Saya Ngecek Kesiagaan Paspampres

Pemerintah Filipina kini memiliki dua armada kapal bekas jenis landing craft heavy (LCH) vessel. Dua kapal itu merupakan hibah dari pemerintah Australia. Kemarin (9/8) dua kapal yang diberi nama HMAS Tarakan dan HMAS Brunei itu berlabuh di Sangley Point, Cavite.
 
’’Kami senang mereka (dua kapal hibah, Red) sudah berada di Filipina,’’ ujar Kepala Pasukan Angkatan Laut Laksamana Madya Jesus Millan. Pemerintah Australia menghibahkan dua kapal itu sejak Januari lalu. 

HMAS Tarakan dan HMAS Brunei sudah dilengkapi dengan standar keamanan dan navigasi yang baru sebelum dikirim ke Manila. Australia pun memberikan spare part setiap kapal sebagai bagian dari hibah.

Pada 23 Juli lalu, dua kapal itu mulai berlayar dari Australia ke Filipina. Pada Selasa malam (4/8) mereka baru sampai di Kota Zamboanga, Filipina. Dua kapal tersebut diharapkan bisa meningkatkan kapabilitas Filipina untuk merespons bencana. Sebab, kapal-kapal itu mampu membawa peralatan berat dan barang-barang bantuan dalam jumlah besar.

Filipina selama ini memang menjadi negara yang paling sering tertimpa bencana. Upacara penyambutan dua kapal tersebut belum ditentukan karena kondisi cuaca yang terus memburuk. ’’Karena adanya Topan Hana, kami masih menunggu rekomendasi dan penilaian dari unit saya di armada Filipina terkait dengan cuaca,’’ tegas Millan.

Dua kapal LCH yang dihibahkan pemerintah Australia itu dinonaktifkan dari Angkatan Laut Australia sejak 20 November 2014. 

Pemerintah Filipina rencananya mengganti nama tersebut menjadi BRP Ivatan dan BRP Batak.

Hari ini dua kapal tersebut ditampilkan dalam acara serah terima jabatan pemimpin pasukan Angkatan Laut Filipina yang baru. Namun, penggantinya belum diketahui. Serah terima jabatan dilakukan di Markas Pasukan Angkatan Laut di Roxas Boulevard. Selain dua kapal hibah di atas, rencananya dua helikopter baru jenis penyerang AW109 dipamerkan

Sumber : JPNN

No comments:

Post a Comment