Pemerintah Filipina kini memiliki dua armada kapal bekas jenis landing craft heavy (LCH)
vessel. Dua kapal itu merupakan hibah dari pemerintah Australia.
Kemarin (9/8) dua kapal yang diberi nama HMAS Tarakan dan HMAS Brunei
itu berlabuh di Sangley Point, Cavite.
Hari ini dua kapal tersebut ditampilkan
dalam acara serah terima jabatan pemimpin pasukan Angkatan Laut Filipina
yang baru. Namun, penggantinya belum diketahui. Serah terima jabatan
dilakukan di Markas Pasukan Angkatan Laut di Roxas Boulevard. Selain dua
kapal hibah di atas, rencananya dua helikopter baru jenis penyerang
AW109 dipamerkan
Sumber : JPNN
’’Kami senang mereka (dua kapal hibah,
Red) sudah berada di Filipina,’’ ujar Kepala Pasukan Angkatan Laut
Laksamana Madya Jesus Millan. Pemerintah Australia menghibahkan dua
kapal itu sejak Januari lalu.
HMAS Tarakan dan HMAS Brunei sudah
dilengkapi dengan standar keamanan dan navigasi yang baru sebelum
dikirim ke Manila. Australia pun memberikan spare part setiap kapal sebagai bagian dari hibah.
Pada 23 Juli lalu, dua kapal itu mulai
berlayar dari Australia ke Filipina. Pada Selasa malam (4/8) mereka baru
sampai di Kota Zamboanga, Filipina. Dua kapal tersebut diharapkan bisa
meningkatkan kapabilitas Filipina untuk merespons bencana. Sebab,
kapal-kapal itu mampu membawa peralatan berat dan barang-barang bantuan
dalam jumlah besar.
Filipina selama ini memang menjadi negara
yang paling sering tertimpa bencana. Upacara penyambutan dua kapal
tersebut belum ditentukan karena kondisi cuaca yang terus memburuk.
’’Karena adanya Topan Hana, kami masih menunggu rekomendasi dan
penilaian dari unit saya di armada Filipina terkait dengan cuaca,’’
tegas Millan.
Dua kapal LCH yang dihibahkan pemerintah Australia itu dinonaktifkan dari Angkatan Laut Australia sejak 20 November 2014.
Pemerintah Filipina rencananya mengganti nama tersebut menjadi BRP Ivatan dan BRP Batak.
Sumber : JPNN
No comments:
Post a Comment