Militer Filipina berencana membangun pangkalan jet tempur dan kapal perang di tempat bekas markas angkatan laut Amerika Serikat. Lokasi ini menghadap langsung dengan Laut China Selatan yang dipersengketakan dengan China.
Diberitakan AsiaOne, Senin (20/7), juru bicara Kementerian Pertahanan Filipina Arsenio Andolong mengatakan, pangkalan militer baru Filipina ini terletak di Teluk Subic, sekitar 200 kilometer dari laut sengketa yang kini diduduki China.
Andolong melanjutkan, di pangkalan itu nantinya akan ditempatkan pesawat jet FA-50 dan beberapa kapal tempur.
"Tempat ini ideal: memiliki pelabuhan laut dalam, dan landasan pacunya sempurna untuk FA-50," ujar Andolong.
Sebelumnya pekan lalu pemerintah Manila memang mengatakan akan membuka kembali pangkalan militer di Teluk Subic. Tempat ini sebelumnya telah ditutup selama lebih dari dua dekade setelah menjadi salah satu pangkalan militer terbesar AS di luar negeri.
Untuk pertama kalinya militer Filipina akan menggunakan tempat ini usai menandatangani kesepakatan peminjaman dari pemerintah selama 15 tahun. Rencananya, pangkalan itu akan menjadi markas armada baru yang akan didatangkan dalam beberapa tahun ke depan sebagai bagian dari program modernisasi alutsista.
Pengiriman pertama sekitar 12 jet tempur FA-50 dijadwalkan dilakukan tahun ini, dan 10 lainnya akan dikirim dalam dua tahun, ujar Andolong. Militer Filipina juga akan membeli kapal fregat baru, namun belum memastikan dari mana akan membelinya.
Saat ini Teluk Subic menjadi pelabuhan komersial dan tempat pariwisata yang mengarah ke Laut China Selatan, perairan yang diperebutkan Filipina, China, Brunei, Malaysia, Vietnam dan Taiwan.
Andolong tidak menampik pemilihan Teluk Subic sebagai pangkalan militer karena konflik laut sengketa dengan China. Selain itu dia mengatakan, alasan lainnya adalah kedekatan wilayah itu dengan Scarborough Shoal- wilayah dangkal di Laut China Selatan yang diyakini kaya sumber daya laut- yang kini diduduki China.
Belum ada respons dari China terkait langkah Filipina ini.
Untuk menandingi China di laut sengketa, Filipina telah meningkatkan kemampuan militernya dan memperkuat hubungan pertahanan dengan Amerika Serikat sebagai sekutu dekat.
Andolong mengatakan bahwa kapal AS tetap akan berlabuh dan melakukan latihan militer di Filipina. Namun Manila menegaskan, Teluk Subic tidak akan digunakan sebagai pangkalan AS lagi.
Sumber : CNN
No comments:
Post a Comment