Serangan udara Israel ke Gaza telah menewaskan 61 orang. Belum puas dengan serangan udara tersebut, Israel menyatakan akan mempersiapkan serangan darat ke Gaza.
"Operasi ini akan terus diperluas dan dilanjutkan hingga serangan kepada kami dihentikan," ujar PM Israel Benyamin Netanyahu, seperti dikutip CNN, Kamis (10/7/2014).
"Militer Israel siap untuk segala macam kemungkinan," lanjutnya.
Sementara Presiden Israel Shimon Peres meyakini bahwa serangan darat akan terjadi dalam waktu dekat, kecuali pihak Hamas berhenti melepaskan serangan roket ke Israel.
"Kami sudah memperingatkan mereka. Kami sudah meminta mereka untuk menghentikannya. Sudah kami tunggu satu hari, dua hari, hingga tiga hari mereka pun terus melanjutkannya. Roket mereka makin terus masuk ke dalam wilayah Israel," tutur Peres.
Rencana serangan darat ke Gaza pun dibenarkan oleh Menteri Intelijen Israel Yuval Steinitz. Menurut dia, operasi darat mungkin akan diperlukan.
Kelompok pejuang Hamas pun segera bereaksi atas rencana Israel tersebut. "Ancaman bodoh Israel untuk melakukan serangan darat tidak akan menakutkan siapa pun (di Palestina), termasuk dari Hamas. Pasukan kami siap untuk menghadapi prajurit pengecut Israel di Gaza," sebut Juru Bicara Hamas Sami Abu Zuhri.
Sebelumnya, Presiden Palestina Mahmoud Abbas melakukan rapat darurat dengan kabinet guna membahas situasi yang terjadi. Menurut Abbas, ulah Israel bukanlah perang melawan Hamas melainkan perang melawan warga Palestina.
"Menurut kalian ini kejahatan bentuk apa? Ini adalah kejahatan yang dilindungi hukum internasional? Ini adalah genosida!" tegas Abbas.
Sejak serangan udara dilancarkan Israel Selasa 8 Juli 2014, dilaporkan 61 warga Palestina tewas termasuk delapan perempuan dan 11 anak-anak. Selain itu 550 warga lainnya terluka akibat serangan ini.
Sumber : Okezone
"Operasi ini akan terus diperluas dan dilanjutkan hingga serangan kepada kami dihentikan," ujar PM Israel Benyamin Netanyahu, seperti dikutip CNN, Kamis (10/7/2014).
"Militer Israel siap untuk segala macam kemungkinan," lanjutnya.
Sementara Presiden Israel Shimon Peres meyakini bahwa serangan darat akan terjadi dalam waktu dekat, kecuali pihak Hamas berhenti melepaskan serangan roket ke Israel.
"Kami sudah memperingatkan mereka. Kami sudah meminta mereka untuk menghentikannya. Sudah kami tunggu satu hari, dua hari, hingga tiga hari mereka pun terus melanjutkannya. Roket mereka makin terus masuk ke dalam wilayah Israel," tutur Peres.
Rencana serangan darat ke Gaza pun dibenarkan oleh Menteri Intelijen Israel Yuval Steinitz. Menurut dia, operasi darat mungkin akan diperlukan.
Kelompok pejuang Hamas pun segera bereaksi atas rencana Israel tersebut. "Ancaman bodoh Israel untuk melakukan serangan darat tidak akan menakutkan siapa pun (di Palestina), termasuk dari Hamas. Pasukan kami siap untuk menghadapi prajurit pengecut Israel di Gaza," sebut Juru Bicara Hamas Sami Abu Zuhri.
Sebelumnya, Presiden Palestina Mahmoud Abbas melakukan rapat darurat dengan kabinet guna membahas situasi yang terjadi. Menurut Abbas, ulah Israel bukanlah perang melawan Hamas melainkan perang melawan warga Palestina.
"Menurut kalian ini kejahatan bentuk apa? Ini adalah kejahatan yang dilindungi hukum internasional? Ini adalah genosida!" tegas Abbas.
Sejak serangan udara dilancarkan Israel Selasa 8 Juli 2014, dilaporkan 61 warga Palestina tewas termasuk delapan perempuan dan 11 anak-anak. Selain itu 550 warga lainnya terluka akibat serangan ini.
Sumber : Okezone
No comments:
Post a Comment