Jakarta - Israel memborbardir Palestina dengan roket dan pesawat tempur. Puluhan nyawa melayang, termasuk wanita dan anak-anak. Ketika Hamas menyerang balik, Israel memiliki pertahanan Iron Dome, yang mampu menangkal roket.
Dalam catatan CNN, kubah itu pernah menahan lebih dari ratusan roket yang mengarah ke kota penting Israel, seperti Tel Aviv, Ashdod, Ashkelon, Kiryat Gat dan wilayah lainnya. Jumlah korban dari pihak Israel sangat minim dengan adanya perlindungan ini.
Hari Rabu (9/7) waktu setempat, pihak Israel mengklaim sudah mengintersep 56 roket yang ditembakkan dari Gaza. Mereka menyebut itu serangan dari pihak Hamas.
Seperti apa iron dome itu? Apakah ada kaitannya dengan Amerika Serikat? Berikut fakta-faktanya:
Apa Itu Iron Dome?
Sumber : Detik
Dalam catatan CNN, kubah itu pernah menahan lebih dari ratusan roket yang mengarah ke kota penting Israel, seperti Tel Aviv, Ashdod, Ashkelon, Kiryat Gat dan wilayah lainnya. Jumlah korban dari pihak Israel sangat minim dengan adanya perlindungan ini.
Hari Rabu (9/7) waktu setempat, pihak Israel mengklaim sudah mengintersep 56 roket yang ditembakkan dari Gaza. Mereka menyebut itu serangan dari pihak Hamas.
Seperti apa iron dome itu? Apakah ada kaitannya dengan Amerika Serikat? Berikut fakta-faktanya:
Apa Itu Iron Dome?
Iron Dome berfungsi seperti sebuah kubah yang mengelilingi Israel. Fungsinya untuk mencegah roket masuk ke target vital di negeri Yahudi tersebut.
Ada roket yang langsung dihancurkan, ada juga yang dibiarkan bila mengarah ke area terbuka. Kubah itu dilengkapi radar yang bisa mengidentifikasi target.
Ada roket yang langsung dihancurkan, ada juga yang dibiarkan bila mengarah ke area terbuka. Kubah itu dilengkapi radar yang bisa mengidentifikasi target.
Ada juga peluncur roket yang bisa bergerak bebas. Sistem ini sangat mudah untuk dipindahkan, hanya butuh beberapa jam saja untuk mempersiapkannya.
Bagaimana Sistem Kerjanya?
Bila sebuah roket ditembakkan dari Gaza, maka ada radar yang mendeteksinya. Radar itu kemudian memberikan informasi ke pusat kontrol yang memprediksi lokasi jatuhnya roket.
Seandainya lokasi jatuh mengarah ke objek vital atau tempat padat penduduk, maka misil akan langsung menghancurkannya. Namun bila jatuh ke area terbuka, akan dibiarkan.
Seandainya lokasi jatuh mengarah ke objek vital atau tempat padat penduduk, maka misil akan langsung menghancurkannya. Namun bila jatuh ke area terbuka, akan dibiarkan.
Kapan Sistem ini Dikembangkan?
Israel mulai mengembangkan sistem kubah ini sejak 2006. Setelah menjalani berbagai tes, akhirnya baru digunakan pada tahun 2011. Mereka mengklaim bisa mengintersep roket hingga 70 persen.
Kementerian Pertahanan Israel memilih Iron Dome sebagai solusi terbaik dalam pertahanan dari berbagai ancaman dalam waktu singkat.
Kementerian Pertahanan Israel memilih Iron Dome sebagai solusi terbaik dalam pertahanan dari berbagai ancaman dalam waktu singkat.
Israel memutuskan membangun sistem pertahanan udaranya setelah Perang Lebanon pada 2006 di mana saat itu, sekitar 4.000 roket Hizbullah menghujani Israel utara dan menewaskan 44 orang.
Ada Peran AS di Iron Dome?
Benteng Udara Israel ini dibuat oleh perusahaan senjata bernama Rafael Advanced Defense System. Iron Dome ini diklaim sebagai satu-satunya sistem pertahanan yang dapat menghalau roket, artileri dan mortir. Termasuk sistem pertahanan udara dari serangan pesawat tempur, helikopter.
Iron Dome ini dapat menghentikan ancaman serangan sejauh 70 kilometer dan dapat beroperasi di segala kondisi cuaca.
Iron Dome ini dapat menghentikan ancaman serangan sejauh 70 kilometer dan dapat beroperasi di segala kondisi cuaca.
Alat ini memiliki hulu ledak khusus yang dapat meledakkan target apapun di udara dalam hitungan detik. Pengadaan sistem ini tak lepas dari bantuan dana pemerintahan Presiden AS Barack Obama.
Pada tahun 2014, AS menyediakan US$ 235 juta untuk riset Iron Dome. Setiap baterei dome membutuhkan biaya sekitar US$ 50 juta. Misilnya senilai US$ 62.000.
Negara-negara lain tertarik untuk menggunakan sistem ini, seperti Korea Selatan dan beberapa negara bagian NATO di Eropa.
Pada tahun 2014, AS menyediakan US$ 235 juta untuk riset Iron Dome. Setiap baterei dome membutuhkan biaya sekitar US$ 50 juta. Misilnya senilai US$ 62.000.
Negara-negara lain tertarik untuk menggunakan sistem ini, seperti Korea Selatan dan beberapa negara bagian NATO di Eropa.
Sumber : Detik
No comments:
Post a Comment