Melansir eturbo news, Kamis (12/6/2014), pernyataan TTP dan IMU ini mengonfirmasi bahwa militan yang tinggal di daerah pedalaman suku Pakistan memiliki potensi yang cukup untuk menyerang di mana saja yang mereka inginkan. Baik di dalam Pakistan atau bahkan ke luar negeri.
Kedua kelompok ini memiliki hubungan dengan kelompok militan lainnya di Asia Tengah, China, dan Timur Tengah. Para jihadis yang berbasis di Pakistan dari berasal dari Asia Tengah meningkatkan perhatian mereka ke negara-negara lain termasuk China, Rusia, dan Turki.
Warga China mempunyai kekhawatiran tersendiri terhadap militan Turki yang melakukan serangan di bagian barat China, di mana mereka memiliki populasi Muslim besar. Ada kekhawatiran di kalangan pengamat keamanan di Pakistan, bahwa serangan di bandara Karachi yang sukses telah memberikan militan keyakinan dan pengalaman.
Di mana mereka akan berencana untuk menyerang setiap bandara kecil di provinsi barat laut Xinjiang serta mencoba untuk mendirikan pemerintahan Islam untuk kelompok etnis Uighur.
Sejak 1995 sampai 1997, perjuangan di Xinjiang mencapai puncaknya, serangan oleh militan semakin sering terjadi di Xinjiang. Hal yang yang sama ketika Taliban memerintah Afghanistan.
China membentuk Organisasi Kerjasama Shanghai (SCO) dalam menindak militan Uighur, dan banyak dari mereka melarikan diri dari Negeri Tirai Bambu ini. Mereka mengembangkan kontak dengan militan Asia Tengah dengan dukungan yang diduga diberikan Taliban di Afghanistan.
Taliban memberikan dukungan kepada Uighur untuk membangun sebuah pemerintahan Islam di wilayah Muslim China. Beberapa dari mereka bahkan telah mencapai wilayah kesukuan Pakistan. Afghanistan, di bawah pemerintahan Taliban, mempunyai sebuah sekolah militansi global yang didukung oleh Al Qaeda.
Sumber : Okezone
No comments:
Post a Comment