Baku tembak antar tentara Kongo dan Rwanda dilaporkan terjadi di
perbatasan kedua negara. Aksi kekerasan tersebut diduga sudah
berlangsung selama dua hari.
Mengenai hal tersebut, kedua militer mulai saling lempar tudingan. Walau, sempat memanas dari pengakuan militer Kongo saat ini keadaan sudah kembali kondusif.
"Ada beberapa tembakan, namun, baku tembak sudah selesai," sebut Gubernur Provinsi North Kive, Julien Paluku seperti dikutip dari Reuters, Kamis (12/6/2014).
"Tembakan berasal dari tentara Rwanda, kami tidak merespons, ada perintah jelas bahwa kami tidak diizinkan melepas tembakan kecuali keadaan memburuk, tidak ada perang antara kami dan Rwanda," tambah dia.
Sampai sekarang ini, Pemerintah Rwanda masih terus menolak dimintai keterangan tentang masalah tersebut.
Ketegangan antara kedua negara di Benua Afrika tersebut bukanlah sebuah barang baru. Pada 2003, ketegangan kedua negara ada pada puncaknya, saat tentara Rwanda masuk ke Kongo dan membantu pemberontak di Negara yang dulunya bernama Zaire ini.
Sumber : Okezone
Mengenai hal tersebut, kedua militer mulai saling lempar tudingan. Walau, sempat memanas dari pengakuan militer Kongo saat ini keadaan sudah kembali kondusif.
"Ada beberapa tembakan, namun, baku tembak sudah selesai," sebut Gubernur Provinsi North Kive, Julien Paluku seperti dikutip dari Reuters, Kamis (12/6/2014).
"Tembakan berasal dari tentara Rwanda, kami tidak merespons, ada perintah jelas bahwa kami tidak diizinkan melepas tembakan kecuali keadaan memburuk, tidak ada perang antara kami dan Rwanda," tambah dia.
Sampai sekarang ini, Pemerintah Rwanda masih terus menolak dimintai keterangan tentang masalah tersebut.
Ketegangan antara kedua negara di Benua Afrika tersebut bukanlah sebuah barang baru. Pada 2003, ketegangan kedua negara ada pada puncaknya, saat tentara Rwanda masuk ke Kongo dan membantu pemberontak di Negara yang dulunya bernama Zaire ini.
Sumber : Okezone
No comments:
Post a Comment