Jet-jet tempur China dan Jepang nyaris
tabrakan Rabu kemarin. Peristiwa terjadi di langit Laut China Selatan,
yang menjadi lokasi sengketa wilayah kedua negara.
China dan Jepang pun hari ini saling menyalahkan atas terjadinya peristiwa itu.
Menurut kantor berita Reuters, Jepang menuduh jet-jet tempur China terbang dengan tidak normal saat mendekati pesawat militer mereka.
Sebaliknya, Beijing menilai klaim dari Tokyo itu bentuk penipuan kepada masyarakat internasional.
"Tuduhan Jepang berulang kali itu bertujuan untuk mengecoh masyarakat internasional dan berupaya mencemarkan citra militer kami sekaligus memperkeruh ketegangan di kawasan," demikian ujar Kementerian Pertahanan China.
Sebelumnya, Wakil Menteri Luar Negeri Jepang, Akitaka Saiki, memanggil Duta Besar China, Cheng Yonghua, untuk sampaikan protes jet tempur mereka telah membuat manuver yang berbahaya.
"Ini adalah perbuatan yang sangat berbahaya yang dapat menyebabkan kecelakaan yang tidak diinginkan di laut atau di udara yang tidak boleh terulang lagi," kata Saiki kepada Dubes Cheng.
Pada Rabu kemarin, dua jet tempur Jepang, F-15, membuntuti sebuah pesawat militer China, Tu-154. Jarak mereka hanya 30 meter. China menilai jet tempur Jepang yang salah sambil menyiarkan rekaman video.
Sebaliknya, menurut Jepang seperti dikutip Al Jazeera, pesawat pemantau mereka didekati dua jet tempur China, Su27, di Laut China Timur.
Peristiwa ini terjadi saat China dan Jepang masih bersitegang soal kepemilikan wilayah di lautan itu. China mengklaim sekumpulan pulau yang mereka sebut sebagai Diaoyu. Jepang pun turut mengklaim dan menyebut kepulauan itu Senkaku.
Sumber : Viva
China dan Jepang pun hari ini saling menyalahkan atas terjadinya peristiwa itu.
Menurut kantor berita Reuters, Jepang menuduh jet-jet tempur China terbang dengan tidak normal saat mendekati pesawat militer mereka.
Sebaliknya, Beijing menilai klaim dari Tokyo itu bentuk penipuan kepada masyarakat internasional.
"Tuduhan Jepang berulang kali itu bertujuan untuk mengecoh masyarakat internasional dan berupaya mencemarkan citra militer kami sekaligus memperkeruh ketegangan di kawasan," demikian ujar Kementerian Pertahanan China.
Sebelumnya, Wakil Menteri Luar Negeri Jepang, Akitaka Saiki, memanggil Duta Besar China, Cheng Yonghua, untuk sampaikan protes jet tempur mereka telah membuat manuver yang berbahaya.
"Ini adalah perbuatan yang sangat berbahaya yang dapat menyebabkan kecelakaan yang tidak diinginkan di laut atau di udara yang tidak boleh terulang lagi," kata Saiki kepada Dubes Cheng.
Pada Rabu kemarin, dua jet tempur Jepang, F-15, membuntuti sebuah pesawat militer China, Tu-154. Jarak mereka hanya 30 meter. China menilai jet tempur Jepang yang salah sambil menyiarkan rekaman video.
Sebaliknya, menurut Jepang seperti dikutip Al Jazeera, pesawat pemantau mereka didekati dua jet tempur China, Su27, di Laut China Timur.
Peristiwa ini terjadi saat China dan Jepang masih bersitegang soal kepemilikan wilayah di lautan itu. China mengklaim sekumpulan pulau yang mereka sebut sebagai Diaoyu. Jepang pun turut mengklaim dan menyebut kepulauan itu Senkaku.
Sumber : Viva
No comments:
Post a Comment