Meski diproduksi sebagai persenjataan militer, karabin dan senapan ini
akan dijual untuk untuk pasar sipil. Sebagai contoh, karabin olahraga
Saiga-MK107 dirancang meniru model senapan serbu Kalashnikov dari seri
100.
Saiga-MK107 menjadi satu-satunya karabin Kalashnikov yang dibuat untuk pasar sipil, yang dirancang dengan otomasi seimbang. Teknologi inovatif ini memungkinkan Saiga-MK107 menurunkan daya tembaknya, sementara kepadatan stok persenjataannya menjadi hampir dua kali lipat.
Menurut Kirisenko, Kalashnikov telah memproduksi beberapa model Saiga-MK107 yang sekarang masih menggunakan amunisi Remington 233 produksi luar negeri. Perusahaan senjata tersebut berencana membuat karabin yang memenuhi standar NATO (kaliber 7,62x51), serta amunisi-amunisi Rusia yang berkaliber 7,62x39 dan 5,45x39 milimeter.
Karabin Saiga-9 juga memiliki masa lalu “militer”, karena dirancang berdasarkan senapan submesin Rusia Vityaz-SN. Menurut sang desainer, kehebatan karabin yang menggunakan amunisi 9x19 Parabellum ini bukan hanya terletak pada keandalannya, tetapi juga sangat mirip dengan pistol tempur Vityaz-SN. Menurut mereka, wujud eksternal senjata ini akan menarik klien dari seluruh dunia.
Sebagai senjata praktis, Saiga-12 model 340 adalah contoh ketiga senjata “sipil” baru, yang tengah dibuat oleh para produsen. Produk itu dibuat sesuai permintaan dari para atlet dan perwakilan SWAT. Saiga-12 model 340 memiliki receiver yang lebih kuat dan sistem pengisian ulang yang lebih cepat.
Muzzle brake secara substansial menurunkan daya tembaknya sehingga senjata ini tidak akan sulit dikendalikan setelah tembakan. Menurut perwakilan Kalashnikov, senjata ini dapat digunakan oleh atlet serta unit kepolisian untuk menjaga keamanan sipil.
Bersaing dengan Tiruan
Sebelum di Eurosatory 2014, ketiga senjata itu sudah dipamerkan di Shot Show 2014 di AS, tempat Kalashnikov dan Russian Weapon Company (RWC) menandatangani perjanjian pasokan eksklusif dengan AS dan Kanada. Volume ekspor ke dua negara ini akan dilakukan antara 80 dan 200 ribu unit per tahun.
“RWC sebagai dealer eksklusif akan membantu Kalashnikov menjalankan kebijakan yang konsisten dalam menjual senapan olahraga berburu di Amerika Utara,” jelas Pavel Kolegov, Wakil Direktur Umum Penjualan dan Pemasaran Kalashnikov Concern. “Kolaborasi ini akan meningkatkan partisipasi Kalashnikov di pasar senjata sipil terbesar di dunia.”
Kesepakatan ini menunjukkan kepada pemain pasar lainnya bahwa Kalashnikov serius membangun target pasar baru, yang menurut ahli militer independen Igor Korotchenko sangat penting bagi perusahaan.
“Ini menunjukkan bahwa Kalashnikov kembali ke model bisnis klasik, yaitu menghasilkan uang, pemasaran aktif, serta politik ekspor yang tegas. Ini diperlukan tidak hanya untuk membangkitkan merek itu, tetapi juga untuk memosisikan ulang diri di pasar tempat kita ditekan oleh produsen produk tiruan yang lebih murah,” kata pakar tersebut.
Pintu Masuk ke Pasar Mancanegara
Meski tengah berkonsentrasi pada senjata sipil, Kalashnikov tidak mengabaikan target pasar utamanya yakni militer. Ekspor senjata Rusia saat ini sedang dilakukan melalui kontrak-kontrak tunggal yang substansial.
Hal tersebut, menurut direktur Dinas Federal untuk Kolaborasi Militer-Teknologi Alexander Fomin, membantu FSMTC menarik negara-negara yang bukan pelanggan senjata Rusia. Itu membuat Rusia memasuki pasar baru, dengan menawarkan tidak hanya senapan otomatis dan amunisi, tetapi juga senjata jenis baru.
Menurut data FSMTC, ekspor senjata mencakup total satu sampai dua persen dari ekspor keseluruhan Rusia pada 2013.
Sumber : RBTH
Saiga-MK107 menjadi satu-satunya karabin Kalashnikov yang dibuat untuk pasar sipil, yang dirancang dengan otomasi seimbang. Teknologi inovatif ini memungkinkan Saiga-MK107 menurunkan daya tembaknya, sementara kepadatan stok persenjataannya menjadi hampir dua kali lipat.
Menurut Kirisenko, Kalashnikov telah memproduksi beberapa model Saiga-MK107 yang sekarang masih menggunakan amunisi Remington 233 produksi luar negeri. Perusahaan senjata tersebut berencana membuat karabin yang memenuhi standar NATO (kaliber 7,62x51), serta amunisi-amunisi Rusia yang berkaliber 7,62x39 dan 5,45x39 milimeter.
Karabin Saiga-9 juga memiliki masa lalu “militer”, karena dirancang berdasarkan senapan submesin Rusia Vityaz-SN. Menurut sang desainer, kehebatan karabin yang menggunakan amunisi 9x19 Parabellum ini bukan hanya terletak pada keandalannya, tetapi juga sangat mirip dengan pistol tempur Vityaz-SN. Menurut mereka, wujud eksternal senjata ini akan menarik klien dari seluruh dunia.
Sebagai senjata praktis, Saiga-12 model 340 adalah contoh ketiga senjata “sipil” baru, yang tengah dibuat oleh para produsen. Produk itu dibuat sesuai permintaan dari para atlet dan perwakilan SWAT. Saiga-12 model 340 memiliki receiver yang lebih kuat dan sistem pengisian ulang yang lebih cepat.
Muzzle brake secara substansial menurunkan daya tembaknya sehingga senjata ini tidak akan sulit dikendalikan setelah tembakan. Menurut perwakilan Kalashnikov, senjata ini dapat digunakan oleh atlet serta unit kepolisian untuk menjaga keamanan sipil.
Bersaing dengan Tiruan
Sebelum di Eurosatory 2014, ketiga senjata itu sudah dipamerkan di Shot Show 2014 di AS, tempat Kalashnikov dan Russian Weapon Company (RWC) menandatangani perjanjian pasokan eksklusif dengan AS dan Kanada. Volume ekspor ke dua negara ini akan dilakukan antara 80 dan 200 ribu unit per tahun.
“RWC sebagai dealer eksklusif akan membantu Kalashnikov menjalankan kebijakan yang konsisten dalam menjual senapan olahraga berburu di Amerika Utara,” jelas Pavel Kolegov, Wakil Direktur Umum Penjualan dan Pemasaran Kalashnikov Concern. “Kolaborasi ini akan meningkatkan partisipasi Kalashnikov di pasar senjata sipil terbesar di dunia.”
Kesepakatan ini menunjukkan kepada pemain pasar lainnya bahwa Kalashnikov serius membangun target pasar baru, yang menurut ahli militer independen Igor Korotchenko sangat penting bagi perusahaan.
“Ini menunjukkan bahwa Kalashnikov kembali ke model bisnis klasik, yaitu menghasilkan uang, pemasaran aktif, serta politik ekspor yang tegas. Ini diperlukan tidak hanya untuk membangkitkan merek itu, tetapi juga untuk memosisikan ulang diri di pasar tempat kita ditekan oleh produsen produk tiruan yang lebih murah,” kata pakar tersebut.
Pintu Masuk ke Pasar Mancanegara
Meski tengah berkonsentrasi pada senjata sipil, Kalashnikov tidak mengabaikan target pasar utamanya yakni militer. Ekspor senjata Rusia saat ini sedang dilakukan melalui kontrak-kontrak tunggal yang substansial.
Hal tersebut, menurut direktur Dinas Federal untuk Kolaborasi Militer-Teknologi Alexander Fomin, membantu FSMTC menarik negara-negara yang bukan pelanggan senjata Rusia. Itu membuat Rusia memasuki pasar baru, dengan menawarkan tidak hanya senapan otomatis dan amunisi, tetapi juga senjata jenis baru.
Menurut data FSMTC, ekspor senjata mencakup total satu sampai dua persen dari ekspor keseluruhan Rusia pada 2013.
Sumber : RBTH
No comments:
Post a Comment