Amerika Serikat dan Filipina menggelar latihan perang
gabungan di kawasan Laut China Selatan. Titik lokasi latihan perang tak
jauh dari batas wilayah yang disengketakan Filipina dengan Tiongkok
kembali meningkatkan eskalasi ketegangan di sana.
Pejabat militer Filipina mengatakan manuver latihan gabungan selama seminggu, melibatkan tiga kapal perang AS dan lebih dari seribu prajurit. Momen ini juga dimanfaatkan Philipina untuk menguji kemampuan armada kapal perang terbarunya.
"Kami mengirim dua kapal baru untuk ikut serta dalam latihan gabungan ini. Karena kami ingin prajurit Philipina semakin mahir dalam bermanuver menggunakan senjata tempur baru ini," kata Komandan Armada Philipina Jaime Bernardino dilansir AFP pada Kamis, (26/6/2014).
"Melalui latihan gabungan dengan AS ini kami ingin memastikan adanya peningkatan kualitas Angkatan Laut Philipina dalam mendeteksi Kapal Asing dengan benar. Sehingga kami bisa mencegat mereka dan bisa menetralisir mereka jika memang diperlukan," tambahnya.
Latihan gabungan antara AS dan Philipina ini setidaknya melibatkan 1.000 personel US Navy, dua kapal perang AS dan satu Kapal selam. Latihan gabungan sendiri akan dilakukan seminggu penuh hingga akhir Juni 2014.
Sengketa di koridor Laut Tiongkok Selatan berakar pada perebutan deposit dalam skala besar sumber energi mineral berupa minyak dan gas bumi serta potensi perikanan yang dikandung lautan tersebut. Republik Rakyat Tiongkok bersama Vietnam, Malaysia, Brunei, Taiwan, dan Philipina adalah negara yang mengklaim daerah tersebut milik mereka dan menyalakan sumbu konflik di wilayah kaya sumber energi tersebut.
Sumber : Metro
Pejabat militer Filipina mengatakan manuver latihan gabungan selama seminggu, melibatkan tiga kapal perang AS dan lebih dari seribu prajurit. Momen ini juga dimanfaatkan Philipina untuk menguji kemampuan armada kapal perang terbarunya.
"Kami mengirim dua kapal baru untuk ikut serta dalam latihan gabungan ini. Karena kami ingin prajurit Philipina semakin mahir dalam bermanuver menggunakan senjata tempur baru ini," kata Komandan Armada Philipina Jaime Bernardino dilansir AFP pada Kamis, (26/6/2014).
"Melalui latihan gabungan dengan AS ini kami ingin memastikan adanya peningkatan kualitas Angkatan Laut Philipina dalam mendeteksi Kapal Asing dengan benar. Sehingga kami bisa mencegat mereka dan bisa menetralisir mereka jika memang diperlukan," tambahnya.
Latihan gabungan antara AS dan Philipina ini setidaknya melibatkan 1.000 personel US Navy, dua kapal perang AS dan satu Kapal selam. Latihan gabungan sendiri akan dilakukan seminggu penuh hingga akhir Juni 2014.
Sengketa di koridor Laut Tiongkok Selatan berakar pada perebutan deposit dalam skala besar sumber energi mineral berupa minyak dan gas bumi serta potensi perikanan yang dikandung lautan tersebut. Republik Rakyat Tiongkok bersama Vietnam, Malaysia, Brunei, Taiwan, dan Philipina adalah negara yang mengklaim daerah tersebut milik mereka dan menyalakan sumbu konflik di wilayah kaya sumber energi tersebut.
Sumber : Metro
No comments:
Post a Comment