Jepang menolak
anggapan berbagai pihak yang menyatakan negeri matahari terbit ini
berambisi menjadi kekuatan militer besar di dunia.
Hal ini disampaikan perwakilan Pemerintah Jepang untuk ASEAN Takio Yamada di Restoran Basara di Gedung Summitmas, Jakarta Selatan, Selasa (29/4/2014) malam.
Tahun ini, untuk kali pertama dalam 11 tahun terakhir, Jepang menaikkan anggaran pertahanannya. Namun Yamada menyatakan hal tersebut bukan indikasi negaranya berupaya menjadi kekuatan dominan, baik secara regional maupun global.
"Kenaikan anggaran kami tidak seekstrem Tiongkok. Mereka sudah dua digit sementara kami masih satu digit," paparnya.
Jepang menurutnya hanya ingin lebih berkontribusi dalam menjaga perdamaian dan stabilitas regional serta global. Selama ini Jepang memang tidak dapat memainkan peran aktif dalam keamanan global karena batasan dalam konstitusinya.
"Apa yang dihadapi Jepang saat ini berbeda dengan latar belakang yang mendasari pembuatan konstitusi kami," katanya.
Ia mengatakan keseimbangan kekuatan global yang berubah dan ancaman keamanan yang terus berkembang seperti terorisme dan cyber attacks mengharuskan Jepang merekonstruksi dasar kebijakan pertahanannya
Sumber : Tribun
Hal ini disampaikan perwakilan Pemerintah Jepang untuk ASEAN Takio Yamada di Restoran Basara di Gedung Summitmas, Jakarta Selatan, Selasa (29/4/2014) malam.
Tahun ini, untuk kali pertama dalam 11 tahun terakhir, Jepang menaikkan anggaran pertahanannya. Namun Yamada menyatakan hal tersebut bukan indikasi negaranya berupaya menjadi kekuatan dominan, baik secara regional maupun global.
"Kenaikan anggaran kami tidak seekstrem Tiongkok. Mereka sudah dua digit sementara kami masih satu digit," paparnya.
Jepang menurutnya hanya ingin lebih berkontribusi dalam menjaga perdamaian dan stabilitas regional serta global. Selama ini Jepang memang tidak dapat memainkan peran aktif dalam keamanan global karena batasan dalam konstitusinya.
"Apa yang dihadapi Jepang saat ini berbeda dengan latar belakang yang mendasari pembuatan konstitusi kami," katanya.
Ia mengatakan keseimbangan kekuatan global yang berubah dan ancaman keamanan yang terus berkembang seperti terorisme dan cyber attacks mengharuskan Jepang merekonstruksi dasar kebijakan pertahanannya
Sumber : Tribun
No comments:
Post a Comment