Ada yang tak biasa dalam bursa kerja di Universitas Ben-Gurion di Negev,
Israel, pada Senin, 23 Desember 2013 ini.
Jika biasanya bursa kerja dipenuhi oleh perusahaan-perusahaan umum, dalam bursa kerja ini badan intelijen Israel, Mosad, turut serta.
Dilaporkan Xinhua, dalam bursa kerja yang berlangsung hari ini, Mosad mengirim beberapa perekrutnya untuk mewawancarai calon kandidat dari universitas ini. Mereka akan mencari bibit-bibit unggul yang siap bekerja sebagai intelijen.
Langkah ini sudah diterapkan badan intelijen Amerika, CIA, selama puluhan tahun. Umumnya, perekrutan badan intelijen bersifat tertutup. Namun, CIA telah lama menerapkan perekrutan terbuka.
Penerapan metode perekrutan ini mengisyaratkan meningkatnya persaingan yang ditimbulkan oleh sektor swasta, yang menawarkan gaji yang lebih tinggi dan tidak ada risiko.
Menurut laporan itu, sekitar 30 perusahaan hi-tech dan pertahanan terkemuka Israel juga akan mengirim perwakilan mereka sendiri untuk ambil bagian dalam bursa kerja tersebut, termasuk Intel, EMC, Check Point, Elbit Systems, dan Israel Aerospace Industries.
Prof Moshe Kaspi, dekan mahasiswa di BGU, mengatakan bahwa pasar kerja Israel telah mengalami ketidakstabilan dalam beberapa bulan terakhir. Banyak perusahaan yang merumahkan para pekerjanya.
Sumber : Tempo
Jika biasanya bursa kerja dipenuhi oleh perusahaan-perusahaan umum, dalam bursa kerja ini badan intelijen Israel, Mosad, turut serta.
Dilaporkan Xinhua, dalam bursa kerja yang berlangsung hari ini, Mosad mengirim beberapa perekrutnya untuk mewawancarai calon kandidat dari universitas ini. Mereka akan mencari bibit-bibit unggul yang siap bekerja sebagai intelijen.
Langkah ini sudah diterapkan badan intelijen Amerika, CIA, selama puluhan tahun. Umumnya, perekrutan badan intelijen bersifat tertutup. Namun, CIA telah lama menerapkan perekrutan terbuka.
Penerapan metode perekrutan ini mengisyaratkan meningkatnya persaingan yang ditimbulkan oleh sektor swasta, yang menawarkan gaji yang lebih tinggi dan tidak ada risiko.
Menurut laporan itu, sekitar 30 perusahaan hi-tech dan pertahanan terkemuka Israel juga akan mengirim perwakilan mereka sendiri untuk ambil bagian dalam bursa kerja tersebut, termasuk Intel, EMC, Check Point, Elbit Systems, dan Israel Aerospace Industries.
Prof Moshe Kaspi, dekan mahasiswa di BGU, mengatakan bahwa pasar kerja Israel telah mengalami ketidakstabilan dalam beberapa bulan terakhir. Banyak perusahaan yang merumahkan para pekerjanya.
Sumber : Tempo
No comments:
Post a Comment