Angkatan bersenjata Myanmar membebastugaskan 46 tentara anak dari
kesatuan militer negara itu. Sebelumnya, sudah ratusan tentara anak yang
dikeluarkan dari militer Myanmar.
AFP memberitakan pada Minggu (13/3), militer Myanmar berkomitmen menghentikan rekruitmen dan penggunaan anak-anak dalam tentara "Tatmadaw" menyusul kesepakatan dengan PBB pada Juni 2012. Namun proses ini sangat lambat dilakukan junta.
Sebanyak 46 tentara anak diserahkan kembali ke keluarganya dalam upacara
di Yangon pada Sabtu (12/3). Menurut kantor berita Myanmar Global New
Light of Myanmar, sejauh ini telah ada 744 tentara anak yang
dibebastugaskan dalam 12 gelombang.
"Tatmadaw berkomitmen membersihkan pasukannya dari tentara bawah umur," kata petinggi militer Myanmar, Mayor Jenderak Tauk Tun.
Tidak disebutkan ada berapa jumlah tentara anak yang saat ini berada di kemiliteran Myanmar. Sebelumnya angkatan bersenjata Myanmar dituduh melakukan pelanggaran HAM, termasuk rekruitmen paksa anak-anak untuk bekerja sebagai porter atau pendeteksi ranjau darat.
Selain tentara pemerintah, PBB mencatat ada tujuh tentara pemberontak di Myanmar yang juga melakukan praktik yang sama.
Myanmar saat ini tengah dalam masa transisi setelah puluhan tahun dipimpin oleh pemerintah junta. Kini, Partai Liga Nasional untuk Demokrasi pimpinan Aung San Suu Kyi yang memenangkan pemilu akan segera mengambil alih pemerintahan negara itu.
Namun pengaruh militer masih sangat besar di Myanmar. Militer menguasai seperti kursi parlemen dan memimpin di tiga kementerian penting: Kementerian Dalam Negeri, Pertahanan dan Perbatasan.
Sumber : CNN
AFP memberitakan pada Minggu (13/3), militer Myanmar berkomitmen menghentikan rekruitmen dan penggunaan anak-anak dalam tentara "Tatmadaw" menyusul kesepakatan dengan PBB pada Juni 2012. Namun proses ini sangat lambat dilakukan junta.
"Tatmadaw berkomitmen membersihkan pasukannya dari tentara bawah umur," kata petinggi militer Myanmar, Mayor Jenderak Tauk Tun.
Tidak disebutkan ada berapa jumlah tentara anak yang saat ini berada di kemiliteran Myanmar. Sebelumnya angkatan bersenjata Myanmar dituduh melakukan pelanggaran HAM, termasuk rekruitmen paksa anak-anak untuk bekerja sebagai porter atau pendeteksi ranjau darat.
Myanmar saat ini tengah dalam masa transisi setelah puluhan tahun dipimpin oleh pemerintah junta. Kini, Partai Liga Nasional untuk Demokrasi pimpinan Aung San Suu Kyi yang memenangkan pemilu akan segera mengambil alih pemerintahan negara itu.
Namun pengaruh militer masih sangat besar di Myanmar. Militer menguasai seperti kursi parlemen dan memimpin di tiga kementerian penting: Kementerian Dalam Negeri, Pertahanan dan Perbatasan.
Sumber : CNN
No comments:
Post a Comment