Terlepas dari gencatan senjata pada konflik Suriah yang sudah
disepakati Amerika Serikat (AS) dan Rusia belum lama ini, muncul video
yang beredar dan mengindikasikan fakta proxy war antara dua negara adidaya itu di Suriah.
Sebuah video yang diunggah salah satu kelompok oposisi Suriah, 'Mountain Hawks Brigade', nampak persenjataan dari AS dan Rusia yang digunakan kelompok pemberontak dan kubu pemerintah Suriah rezim Presiden Bashar al-Assad.
Sebagaimana diwartakan Daily Mail, Sabtu (27/2/2016), dalam video berdurasi 1 menit 23 detik itu, terlihat seorang pejuang oposisi menggunakan misil anti-tank BGM-71 TOW buatan AS, menembakkan misil yang menghantam sebuah tank tempur generasi ketiga, T-90, buatan Rusia.
Penembakan misil itu sebagai balasan dari serangan tank T-90 yang menembaki posisi pejuang oposisi. Diyakini, video penembakan misil anti-tank yang satuannya seharga USD60 ribu (Rp802 juta) ini diambil dari sebuah kawasan timur laut Kota Aleppo.
Meski tak hancur berantakan, namun tank berbanderol USD4,5 juta (Rp60,1 miliar) per unitnya tersebut rusak berat dan tak bisa beroperasi, setelah dan para krunya berlarian meninggalkan tank itu.
Akan tetapi, belum bisa dipastikan soal kru tank tersebut, apakah awaknya personel militer Rusia atau Suriah. Perihal video ini juga belum bisa ditentukan, apakah terjadi sebelum atau sesudah gencatan senjata antara AS dan Rusia diresmikan.
Sumber : Sindo
Sebuah video yang diunggah salah satu kelompok oposisi Suriah, 'Mountain Hawks Brigade', nampak persenjataan dari AS dan Rusia yang digunakan kelompok pemberontak dan kubu pemerintah Suriah rezim Presiden Bashar al-Assad.
Sebagaimana diwartakan Daily Mail, Sabtu (27/2/2016), dalam video berdurasi 1 menit 23 detik itu, terlihat seorang pejuang oposisi menggunakan misil anti-tank BGM-71 TOW buatan AS, menembakkan misil yang menghantam sebuah tank tempur generasi ketiga, T-90, buatan Rusia.
Penembakan misil itu sebagai balasan dari serangan tank T-90 yang menembaki posisi pejuang oposisi. Diyakini, video penembakan misil anti-tank yang satuannya seharga USD60 ribu (Rp802 juta) ini diambil dari sebuah kawasan timur laut Kota Aleppo.
Meski tak hancur berantakan, namun tank berbanderol USD4,5 juta (Rp60,1 miliar) per unitnya tersebut rusak berat dan tak bisa beroperasi, setelah dan para krunya berlarian meninggalkan tank itu.
Akan tetapi, belum bisa dipastikan soal kru tank tersebut, apakah awaknya personel militer Rusia atau Suriah. Perihal video ini juga belum bisa ditentukan, apakah terjadi sebelum atau sesudah gencatan senjata antara AS dan Rusia diresmikan.
Sumber : Sindo
Di world defense nws bilang tank t-90 tidak hancur
ReplyDelete