Pada awal November, Kementerian Pertahanan Rusia menegaskan
konsep pengembangan sistem teknologi robotik dan penggunaannya dalam
bidang militer.
Berdasarkan informasi dari Kementerian Pertahanan,
robot-robot tersebut akan masuk dalam perbendaharaan senjata pasukan
Rusia pada 2017-2018, dan menjelang tahun 2025 robot-robot ini akan
mengisi 30 persen dari keseluruhan teknologi senjata angkatan bersenjata
Rusia.
Robot Tempur Platform-M
Platform-M
adalah kompleks robotik perang terbaru yang dirancang untuk bertempur
tanpa harus melakukan kontak langsung dengan musuh.
Produsen senjata
ini merancang kompleks Platform-M sebagai sebuah instrumen perang
universal yang mampu bertindak sebagai pengintai, penjaga patroli,
sekalgius pengaman obyek-obyek penting.
Berkat sistem persenjataan yang
dimilikinya, Platform-M juga dapat berfungsi sebagai pendukung serangan
tembak. Sistem pengarahan senjata ke sasaran bekerja secara otomatis
tanpa campur tangan manusia.
Platform-M adalah robot berukuran kecil yang
menakutkan. Robot ini dilengkapi dengan senjata pelontar granat dan
sistem senapan otomatis. Senjata mungil ini telah membuktikan
kehebatannya dalam latihan perang di Kaliningrad pada musim panas lalu.
Saat ini, Platform-M telah masuk dalam perbendaharaan senjata pasukan
Rusia.
Kompleks Robotik Bergerak Volk-2
Foto: Vitaly V. Kouzmin/Wikipedia.org
Volk-2 (Serigala-2) adalah salah satu pasukan
universal yang memiliki tugas perang sama seperti Platform-M.
Namun,
Volk-2 lebih kuat dan berat dibanding pendahulunya tersebut. Berat
Volk-2 mencapai satu ton, sedangkan bobot Platform-M hanya 800 kilogram.
Kendaraan tanpa awak ini dapat dikendalikan melalui saluran radio dari
jarak hingga lima kilometer.
Volk-2 memiliki sasis beroda rantai dengan kemampuan
jelajah yang telah ditingkatkan. Jalan berkontur kasar bahkan tidak
terlalu berpengaruh terhadap kecepatan gerak senjata ini. Dalam proses
uji coba, Volk-2 mampu berakselerasi bahkan ketika berada di rasputitsa (jalanan berlumpur yang sulit dilalui akibat es yang mencair).
Volk-2 juga dipersenjatai dengan senapan mesin
Kalashnikov dan senapan mesin kaliber besar seperti Utes dan Kord.
Kompleks robotik ini mampu menembak sambil bergerak dengan kecepatan 35
kilometer per jam, dalam segala waktu dan cuaca.
Ketepatan tembakan
senjata yang dimiliki Volk-2 juga dijamin oleh penglihatan panas, laser
pengukur jarak, serta hidrostabilisator. Robot ini juga memiliki baja
khusus.
Saat ini Volk-2 tengah menjalankan proses uji coba. Kelak robot ini akan digunakan oleh divisi roket strategis sebagai penjaga sistem peluncur rudal balistik Topol-M dan Yars.
Pencari Ranjau Pintar Uran-6
Foto: Said Tsarnaev/RIA Novosti
Uran-6 adalah kompleks pencari ranjau multifungsi yang dapat menggantikan 20 tentara pencari ranjau (sapper). Robot ini dikendalikan dari jarak jauh, operator dapat memerintahkan Uran dari jarak aman, hingga satu kilometer.
Teknologi yang dilengkapi dengan kerukan bulldozer
dan pelacak ranjau ini dapat berjalan di lokasi-lokasi berbahaya,
mencari ranjau seusai perintah operator, serta menetralkan ranjau dan
peledak yang tidak teraktivasi.
Berdasarkan spesifikasi teknis Uran-6, robot ini
mampu menetralkan barang yang rawan meledak yang berkekuatan setara
dengan 60 kilogram TNT. Akan tetapi, pada tahap percobaan ini hasil
pekerjaan Uran-6 tak bisa dipercaya seratus persen.
Tetap ada pasukan sapper
yang perlu memeriksa keakuratan Uran-6 membersihkan lapangan setempat.
Para pengembang robot ini berencana membuat Uran-6 dapat menetralkan
hingga 98 persen tempat yang ia lewati.
Saat ini Uran-6 sedang berada dalam tahap uji coba di Subyek Federal Republik Chechnya,
di gunung raksasa yang berada di wilayah Vedenskiy. Medan di gunung
tersebut sangatlah sulit, dan jika Uran-6 bisa tampil memukau di setiap
tahap uji coba, maka robot ini akan segera diproduksi secara massal.
Robot Pasukan Khusus Strelok
Foto: Denis Peredrienko
Strelok (Penembak) pada dasarnya merupakan senapan
mesin yang dipasang di atas sasis roda rantai. Namun kehadiran robot ini
benar-benar membantu pasukan khusus.
Dengan ukurannya yang kecil dan
berat yang ringan (hanya 500 kilogram), Strelok dapat digunakan untuk
menyerbu gedung di daerah kota yang padat dan menjaga keamanan para
tentara.
Mesin ini tidak menimbulkan bising, sebab kecepatan bergeraknya
sama dengan kecepatan langkah manusia yakni empat kilometer per jam.
Akan tetapi, robot ini mampu menaiki anak tangga.
Maka, dalam
pertempuran di dalam kota atau operasi antiteroris, Strelok tidak
tergantikan. Strelok melakukan debutnya dalam pameran militer di Nizhniy
Tagil pada September 2013. Namun saat ini tidak ada yang tahu bagaimana
nasib senjata tersebut.
Robot Amfibi Gnom
Foto: Yuri Machkov/TASS
Robot bawah air yang berbentuk seperti kamera video
ini tidak membawa senjata apapun. Gerakan Gnom (Kurcaci) dikendalikan
oleh operator dengan bantuan joystick. Di bawah air, robot ini dapat mencari dan menetralkan benda-benda yang berbahaya bagi manusia seperti ranjau laut.
Gnom dilengkapi dengan pemindai melingkar serta mampu melihat hingga
jarak seratus meter. Kemampuan tersebut tidak hanya berguna dalam
pekerjaan pencarian dan penyelamatan saja, tetapi juga saat melakukan
pengintaian bawah air.
Berat robot ini hanya 11 kilogram. Ukuran yang
mini tersebut membuat Gnom bahkan dapat dibawa dalam bagasi kabin. Robot
bawah air ini telah melalui tahap uji coba pada 2005 di Baltik dan
sampai saat ini masih mengabdi di pasukan Angkatan Laut Rusia.
Sumber : RBTH
No comments:
Post a Comment