Serangan-serangan yang dilancarkan Israel ke Gaza Selasa telah menewaskan 15 orang dan melukai sekira 100 lainnya, kata badan penanganan darurat.
Insiden itu terjadi di saat militer mulai melancarkan serangan udara terhadap gerilyawan-gerilyawan di Jalur Gaza.
Dalam serangan terburuk, sebuah peluru kendali menembus rumah di kota selatan Khan Yunis setelah orang-orang dilaporkan membentuk tameng manusia sebagai perlindungan. Serangan itu menewaskan tujuh orang.
Juru bicara badan pelayanan darurat Ashraf al-Qudra mengatakan kepada AFP dua remaja ikut menjadi korban meninggal sementara 25 orang mengalami luka-luka.
Para saksi mata mengatakan sebuah pesawat Israel menembakkan sinar, membuat keluarga-keluarga dan tetangga berkumpul di rumah sebagai tameng dan, tidak lama kemudian, sebuah pesawat tempur F-16 menembakkan peluru kendali hingga meruntuhkan bangunan tersebut.
Sebagai balasan, Hamas mengatakan "semua orang Israel" akan menjadi target potensial pembalasan.
"Pembunuhan massal Khan Yunis... terhadap anak-anak adalah kejahatan perang yang mengerikan, dan semua orang Israel saat ini menjadi target yang sah bagi pembalasan," kata juru bicara Hamas Sami Abu Zuhri di Facebook.
Tak lama setelah itu, dua warga Palestina terbunuh dalam sebuah serangan udara di Shejaiya, di sebelah timur Kota Gaza, kata Qudra.
Satu serangan mengenai sebuah bajaj di Beit Lahiya di Gaza utara hingga menewaskan seorang "pemuda" dan satu serangan di Kota Gaza barat membuat seorang pemuda berusia 16 tahun kehilangan nyawa, kata Qudra.
Sebelumnya, tiga orang tewas ketika sebuah peluru kendali mengenai sebuah mobil di perumahan Daraj di pusat Kota Gaza, ujarnya.
Dalam serangan terpisah di dekat kamp pengungsi Nusseirat di Gaza pusat, seorang pria juga terbunuh.
Sementara itu, tentara menembak mati empat pria dari sayap bersenjata Hamas, Brigade Ezzedine Al-Qassam, di pantai di Israel setelah mereka menyusup tidak jauh dari perbatasan Gaza, kata seorang sumber di badan keamanan Israel.
Jatuhnya korban-korban itu terjadi setelah Israel mengumumkan dimulainya Operation Protective Edge, yang ditujukan untuk menghancurkan roket-roket yang ditembakkan ke arah Israel selatan dan infrastruktur militer Hamas.
Sumber : Republika
Insiden itu terjadi di saat militer mulai melancarkan serangan udara terhadap gerilyawan-gerilyawan di Jalur Gaza.
Dalam serangan terburuk, sebuah peluru kendali menembus rumah di kota selatan Khan Yunis setelah orang-orang dilaporkan membentuk tameng manusia sebagai perlindungan. Serangan itu menewaskan tujuh orang.
Juru bicara badan pelayanan darurat Ashraf al-Qudra mengatakan kepada AFP dua remaja ikut menjadi korban meninggal sementara 25 orang mengalami luka-luka.
Para saksi mata mengatakan sebuah pesawat Israel menembakkan sinar, membuat keluarga-keluarga dan tetangga berkumpul di rumah sebagai tameng dan, tidak lama kemudian, sebuah pesawat tempur F-16 menembakkan peluru kendali hingga meruntuhkan bangunan tersebut.
Sebagai balasan, Hamas mengatakan "semua orang Israel" akan menjadi target potensial pembalasan.
"Pembunuhan massal Khan Yunis... terhadap anak-anak adalah kejahatan perang yang mengerikan, dan semua orang Israel saat ini menjadi target yang sah bagi pembalasan," kata juru bicara Hamas Sami Abu Zuhri di Facebook.
Tak lama setelah itu, dua warga Palestina terbunuh dalam sebuah serangan udara di Shejaiya, di sebelah timur Kota Gaza, kata Qudra.
Satu serangan mengenai sebuah bajaj di Beit Lahiya di Gaza utara hingga menewaskan seorang "pemuda" dan satu serangan di Kota Gaza barat membuat seorang pemuda berusia 16 tahun kehilangan nyawa, kata Qudra.
Sebelumnya, tiga orang tewas ketika sebuah peluru kendali mengenai sebuah mobil di perumahan Daraj di pusat Kota Gaza, ujarnya.
Dalam serangan terpisah di dekat kamp pengungsi Nusseirat di Gaza pusat, seorang pria juga terbunuh.
Sementara itu, tentara menembak mati empat pria dari sayap bersenjata Hamas, Brigade Ezzedine Al-Qassam, di pantai di Israel setelah mereka menyusup tidak jauh dari perbatasan Gaza, kata seorang sumber di badan keamanan Israel.
Jatuhnya korban-korban itu terjadi setelah Israel mengumumkan dimulainya Operation Protective Edge, yang ditujukan untuk menghancurkan roket-roket yang ditembakkan ke arah Israel selatan dan infrastruktur militer Hamas.
Sumber : Republika
No comments:
Post a Comment