Pemerintah Irak mengemukakan kepada PBB, kelompok gerilyawan menguasai salah satu dari bekas pabrik-pabrik senjata kimia Saddam Hussein, menegaskan klaim Washington sebelumnya.
Dalam sepucuk surat kepada Sekjen PBB, Ban Ki-moon, dan diumumkan Selasa, Duta Besar Baghdad untuk PBB, Mohamed Ali Alhakim, mengatakan kelompok-kelompok teroris bersenjata memasuki lokasi proyek Muthanna pada 11 Juni malam setelah melucuti senjata tentara yang menjaga lokasi itu.
"Sebagai akibatnya Baghdad kini tidak dapat memenuhi kewajibannya untuk menghancurkan senjata-senjata kimia," kata Alhakim dalam laporan tertulisnya.
Dalam sepucuk surat kepada Sekjen PBB, Ban Ki-moon, dan diumumkan Selasa, Duta Besar Baghdad untuk PBB, Mohamed Ali Alhakim, mengatakan kelompok-kelompok teroris bersenjata memasuki lokasi proyek Muthanna pada 11 Juni malam setelah melucuti senjata tentara yang menjaga lokasi itu.
"Sebagai akibatnya Baghdad kini tidak dapat memenuhi kewajibannya untuk menghancurkan senjata-senjata kimia," kata Alhakim dalam laporan tertulisnya.
Dia tambahkan, "Sisa-sisa dari bekas senjata-senjata kimia negara itu masih tetap berada di lokasi itu."
"Pemerintah akan memulai kembali usaha-usahanya memenuhi kewajibannya apabila situasi keamanan membaik dan menguasai kembali fasilitas itu," katanya.
"Pemerintah akan memulai kembali usaha-usahanya memenuhi kewajibannya apabila situasi keamanan membaik dan menguasai kembali fasilitas itu," katanya.
Sumber : Antara
No comments:
Post a Comment