Menteri Pertahanan Amerika Serikat, Chuck Hagel, Sabtu (14/6), memerintahkan kapal induk nuklir USS George HW Bush (CVN-77) untuk bergerak dari Laut Arab Utara ke Teluk, di tengah peningkatan ketegangan di Irak.
"Perintah itu akan memberi Presiden Amerika Serikat, Barack Obama, tambahan keluwesan kalau-kalau pilihan militer diperlukan untuk melindungi nyawa orang Amerika Serikat dan kepentingan negara itu di Irak," kata Juru Bicara Pentagon, John Kirby, di dalam satu pernyataan.
CVN-77 bergerak bersama gugus tugas, terdiri dari kapal jelajah berpeluru kendali USS Philippine Sea dan kapal perusak berpeluru kendali USS Truxtun. "Semua kapal itu dijadwalkan menuntaskan persinggahan mereka di wilayah Teluk pada Sabtu malam waktu setempat," kata Kirby.
USS George HW Bush meninggalkan pelabuhannya, di Norfolk, Virginia, pada Februari dan beroperasi di wilayah Timur Tengah sebagai bagian dari perputaran pasukan mendukung operasi keamanan maritim.
"Kehadiran Angkatan Laut Amerika Serikat di Teluk terus mendukung komitmen lama kami bagi keamanan dan kestabilan wilayah tersebut," kata Kirby.
Tindakan Pentagon itu dilakukan saat Obama mengatakan ia akan mempertimbangkan sejumlah pilihan guna mendukung pasukan keamanan Irak memerangi pasukan Negara Islam di Irak dan Levant (ISIL), cabang Al Qaeda yang bergerak maju di Irak dalam beberapa hari belakangan.
Obama telah menyatakan tidak akan menambah personel militernya di Irak namun masih terbuka kemungkinan mengerahkan pesawat tempur dan wahana tak berawak untuk membantu pasukan Irak memukul gerilyawan yang mendesak ke Ibu Kota Irak, Baghdad.
Sebelumnya gerilyawan merebut kota terbesar kedua Mosul dan Tikrit, kota kelahiran mantan presiden Irak Saddam Hussein.
Perdana Menteri Irak, Nuri Al-Maliki, dilaporkan telah meminta Amerika Serikat melancarkan dserangan udara terhadap daerah yang dikuasai gerilyawan fanatik di negerinya.
Perdana Menteri Irak, Nuri Al-Maliki, dilaporkan telah meminta Amerika Serikat melancarkan dserangan udara terhadap daerah yang dikuasai gerilyawan fanatik di negerinya.
Sumber : Antara
No comments:
Post a Comment