Pemerintah Iran dilaporkan telah
mengerahkan sekitar 500 pasukan elite dari Garda Revolusi Iran untuk
menumpas para militan yang berulah di Irak. Demikian keterangan pejabat
keamanan senior di Baghdad.
Aksi Iran itu menyusul nasib Ibu Kota Baghdad, Irak yang diancam akan direbut para militan al-Qaeda dari kelompok Negara Islam Irak dan Levant (ISIL/ISIS). Ratusan pasukan elite Iran itu akan bergabung dengan pasukan Irak untuk menumpas para militan.
Pejabat itu, kepada CNN yang dilansir semalam (13/6/2014), mengatakan, pasukan elite Iran akan berjuang bersama pasukan Irak di Provinsi Diyala timur. Juru bicara Kementerian Dalam Negeri Irak, Brigadir Jenderal Saad Maan mengatakan kepada AFP, bahwa itu rencana baru.”Untuk melindungi Baghdad,” ucapnya.
”Rencana tersebut terdiri penyebaran pasukan, meningkatkan kemampuan intelijen dan penggunaan teknologi seperti (observasi) balon, kamera dan peralatan lainnya,” lanjut Maan.
Sementara itu, Petagon Amerika Serikat tidak mengkonfirmasi laporan tentang pasukan elite Iran yang telah masuk ke Irak. Selama ini, Iran dan Amerika Serikat tidak akur sejak revolusi Islam Irak pecah, di mana hubungan AS dan Iran terputus.
Namun, dalam konflik Irak terbaru, Presiden Barack Obama telah memberikan sinyal untuk melakukan serangan udara ke Irak, tapi tidak mengirimkan pasukan tempurnya. Jika aksi militer Amerika Serikat benar-benar dilakukan di Irak, maka kekuatan militer Iran dan militer Amerika Serikat akan unjuk kebolehan di Irak.
”Saya telah melihat laporan per situ, tapi saya tidak punya informasi apa-apa untuk mengkonfirmasi bahwa ada pasukan khusus Iran di Irak,” kata juru bicara Pentagon, Laksamana John Kirby.
Sumber : Sindo
Aksi Iran itu menyusul nasib Ibu Kota Baghdad, Irak yang diancam akan direbut para militan al-Qaeda dari kelompok Negara Islam Irak dan Levant (ISIL/ISIS). Ratusan pasukan elite Iran itu akan bergabung dengan pasukan Irak untuk menumpas para militan.
Pejabat itu, kepada CNN yang dilansir semalam (13/6/2014), mengatakan, pasukan elite Iran akan berjuang bersama pasukan Irak di Provinsi Diyala timur. Juru bicara Kementerian Dalam Negeri Irak, Brigadir Jenderal Saad Maan mengatakan kepada AFP, bahwa itu rencana baru.”Untuk melindungi Baghdad,” ucapnya.
”Rencana tersebut terdiri penyebaran pasukan, meningkatkan kemampuan intelijen dan penggunaan teknologi seperti (observasi) balon, kamera dan peralatan lainnya,” lanjut Maan.
Sementara itu, Petagon Amerika Serikat tidak mengkonfirmasi laporan tentang pasukan elite Iran yang telah masuk ke Irak. Selama ini, Iran dan Amerika Serikat tidak akur sejak revolusi Islam Irak pecah, di mana hubungan AS dan Iran terputus.
Namun, dalam konflik Irak terbaru, Presiden Barack Obama telah memberikan sinyal untuk melakukan serangan udara ke Irak, tapi tidak mengirimkan pasukan tempurnya. Jika aksi militer Amerika Serikat benar-benar dilakukan di Irak, maka kekuatan militer Iran dan militer Amerika Serikat akan unjuk kebolehan di Irak.
”Saya telah melihat laporan per situ, tapi saya tidak punya informasi apa-apa untuk mengkonfirmasi bahwa ada pasukan khusus Iran di Irak,” kata juru bicara Pentagon, Laksamana John Kirby.
Sumber : Sindo
No comments:
Post a Comment