China dituduh menghack jaringan perusahaan keamanan CrowdStrike yang
berbasis di Shanghai.
Tuduhan ini berdasarkan penyelidikan bahwa pihak militer China menyerang jaringan pemerintah dan pertahanan Amerika Serikat (AS) sejak 2007.
“Aksi tersebut ditargetkan pada sektor, satelit komunikasi luar angkasa Amerika Serikat.
Proses memata-matai tersebut ditargetkan pada aplikasi populer seperti Adobe Reader dan Microsoft Office untuk menyebarkan virus malware melalui email yang ditargetkan,” tutur pihak CrowdStrike, seperti dikutip Reuters, Selasa (10/6/2014).
Pihak CrowdStrike mengatakan, seseorang bernama Chen Ping terdaftar memiliki nama domain di situs web yang digunakan untuk “menyerang”. Setelah diselidiki secara mendalam Chen diidentifikasi merupakan seorang militer China.
Hal ini terbukti setelah pihak CrowdStrike melacak email Chen dan menemukan sebuah foto berjudul “Kantor”. Dalam foto tersebut terlihat foto markas militer di Shanghai dan sejumlah unit militer.
Mengetahui hal tersebut, Pemerintah AS mencoba menghubungi juru bicara Kedutaan Besar China di Washington dan juga Chen. Namun saat dihubungi belum ada jawaban dari mereka atas permasalahan tersebut.
Sumber : Okezone
Tuduhan ini berdasarkan penyelidikan bahwa pihak militer China menyerang jaringan pemerintah dan pertahanan Amerika Serikat (AS) sejak 2007.
“Aksi tersebut ditargetkan pada sektor, satelit komunikasi luar angkasa Amerika Serikat.
Proses memata-matai tersebut ditargetkan pada aplikasi populer seperti Adobe Reader dan Microsoft Office untuk menyebarkan virus malware melalui email yang ditargetkan,” tutur pihak CrowdStrike, seperti dikutip Reuters, Selasa (10/6/2014).
Pihak CrowdStrike mengatakan, seseorang bernama Chen Ping terdaftar memiliki nama domain di situs web yang digunakan untuk “menyerang”. Setelah diselidiki secara mendalam Chen diidentifikasi merupakan seorang militer China.
Hal ini terbukti setelah pihak CrowdStrike melacak email Chen dan menemukan sebuah foto berjudul “Kantor”. Dalam foto tersebut terlihat foto markas militer di Shanghai dan sejumlah unit militer.
Mengetahui hal tersebut, Pemerintah AS mencoba menghubungi juru bicara Kedutaan Besar China di Washington dan juga Chen. Namun saat dihubungi belum ada jawaban dari mereka atas permasalahan tersebut.
Sumber : Okezone
No comments:
Post a Comment