SEOUL - Republik Demokrasi Rakyat Korea (RDRK) atau Korea Utara, kembali mengecam persekongkolan Presiden Korea Selatan Park Geun-hye dengan Presiden Amerika Serikat Barack Obama.
Otoritas RDRK menyebut Geun-hye sebagai "pelacur" dan Obama sebagai "sang mucikari".
"Perilaku Park Geun-hye terhadap Obama, sama seperti seorang gadis cilik yang meminta seorang gangster memukuli seseorang yang tidak dia sukai.
Pelacur licik ini, mencoba menjebak seseorang dengan memberikan tubuhnya kepada seorang mucikari yang sangat berkuasa," demikian pernyataan Komite Reunifikasi Damai Korea (CPRK).
Tak hanya itu, RDRK juga menyebut Obama sebagai "tuan" dan Presiden Park sebagai "boneka" dan mengatakan bahwa Park akan membayar sangat mahal.
Pernyataan itu, dikeluarkan bertepatan saat kunjungan kerja dua hari Presiden Obama di Korea Selatan. Dalam kunjungan itu, kedua pemimpin mendesak Korea Utara agar tidak melanjutkan program nuklirnya.
Namun, CPRK menganggap seruan Presiden Obama dan rekannya, Presiden Park, adalah sebuah penghinaan yang tak bisa diterima terhadap pemimpin Korea Utara, Kim Jong Un.
Lebih jauh CPRK menyatakan, Obama seharusnya menunda atau membatalkan kunjungannya ke Korea Selatan menyusul karamnya kapal feri Sewol yang membawa ratusan pelajar.
CPRK menganggap kunjungan Obama itu mengabaikan kesedihan Korea Selatan pasca-insiden yang merenggut ratusan nyawa pelajar itu.
Korea Utara dikenal kerap mengkritik dan mengecam para pemimpin Korea Selatan termasuk pendahulu Park Geun-hye, Lee Myung-bak.
Sumber : Tribun
Otoritas RDRK menyebut Geun-hye sebagai "pelacur" dan Obama sebagai "sang mucikari".
"Perilaku Park Geun-hye terhadap Obama, sama seperti seorang gadis cilik yang meminta seorang gangster memukuli seseorang yang tidak dia sukai.
Pelacur licik ini, mencoba menjebak seseorang dengan memberikan tubuhnya kepada seorang mucikari yang sangat berkuasa," demikian pernyataan Komite Reunifikasi Damai Korea (CPRK).
Tak hanya itu, RDRK juga menyebut Obama sebagai "tuan" dan Presiden Park sebagai "boneka" dan mengatakan bahwa Park akan membayar sangat mahal.
Pernyataan itu, dikeluarkan bertepatan saat kunjungan kerja dua hari Presiden Obama di Korea Selatan. Dalam kunjungan itu, kedua pemimpin mendesak Korea Utara agar tidak melanjutkan program nuklirnya.
Namun, CPRK menganggap seruan Presiden Obama dan rekannya, Presiden Park, adalah sebuah penghinaan yang tak bisa diterima terhadap pemimpin Korea Utara, Kim Jong Un.
Lebih jauh CPRK menyatakan, Obama seharusnya menunda atau membatalkan kunjungannya ke Korea Selatan menyusul karamnya kapal feri Sewol yang membawa ratusan pelajar.
CPRK menganggap kunjungan Obama itu mengabaikan kesedihan Korea Selatan pasca-insiden yang merenggut ratusan nyawa pelajar itu.
Korea Utara dikenal kerap mengkritik dan mengecam para pemimpin Korea Selatan termasuk pendahulu Park Geun-hye, Lee Myung-bak.
Sumber : Tribun
No comments:
Post a Comment