Para pejabat AS di Washington DC yakin Rusia melakukan invasi
militer ke Crimea dengan bantuan Spetsnaz, pasukan elit khusus
intelijen dan militer.
The Daily Beast mengabarkan Jumat (214/3/2014), laporan badan intelijen AS menyebutkan satuan Spetsnaz kini masuk ke wilayah Timur dan Selatan Ukraina. Laporan itu meramalkan pula sejumlah intel bayangan Rusia berupaya memaksa warga Ukraina agar menghadiri demonstrasi pro-Rusia dan pemisahan Crimea dari Rusia.
Salah satu pejabat AS menyebutkan, seorang analis intelijen menduga keras, elemen resimen ke-45 Spetsnaz yang dikenal dengan GRU, melancarkan provokasi di Ukraina. Karena itu Gedung Putih menjatuhkan sanksi ekonomi kepada Igor Sergun, direktur GRU bersama 19 perwira Rusia lainnya. Bahkan menurut intelijen AS, para pengusaha Jerman di Ukraina juga didekati oleh ‘komite rakyat bela diri’ Rusia.
Pekan lalu, media Ukraina mengabarkan seorang anggota GRU ditangkap saat mencoba memasuki Kota Kherson, di selatan Ukraina. Anggota intelijen Rusia itu membawa persenjataan berat dan identitas palsu.
Laporan lain menyebutkan, badan keamanan Ukraina juga menahan seorang warganya yang mengaku menjadi pemandu segerombolan mata-mata melakukan pengintaian di instalasi militer di Kherson.
John Schindler, pensiunan intelijen NSA menjelaskan, aksi provokasi seperti itu dilancarkan GRU saat mengambil alih Republik Georgia yang melahirkan Revolusi Mawar, 2005. ‘’Operasi khusus dan aksi intelijen Spetznas itu ternyata dilanjutkan Rusia juga di Crimea,’’ kata John Schindler.
Sumber : Inilah
The Daily Beast mengabarkan Jumat (214/3/2014), laporan badan intelijen AS menyebutkan satuan Spetsnaz kini masuk ke wilayah Timur dan Selatan Ukraina. Laporan itu meramalkan pula sejumlah intel bayangan Rusia berupaya memaksa warga Ukraina agar menghadiri demonstrasi pro-Rusia dan pemisahan Crimea dari Rusia.
Salah satu pejabat AS menyebutkan, seorang analis intelijen menduga keras, elemen resimen ke-45 Spetsnaz yang dikenal dengan GRU, melancarkan provokasi di Ukraina. Karena itu Gedung Putih menjatuhkan sanksi ekonomi kepada Igor Sergun, direktur GRU bersama 19 perwira Rusia lainnya. Bahkan menurut intelijen AS, para pengusaha Jerman di Ukraina juga didekati oleh ‘komite rakyat bela diri’ Rusia.
Pekan lalu, media Ukraina mengabarkan seorang anggota GRU ditangkap saat mencoba memasuki Kota Kherson, di selatan Ukraina. Anggota intelijen Rusia itu membawa persenjataan berat dan identitas palsu.
Laporan lain menyebutkan, badan keamanan Ukraina juga menahan seorang warganya yang mengaku menjadi pemandu segerombolan mata-mata melakukan pengintaian di instalasi militer di Kherson.
John Schindler, pensiunan intelijen NSA menjelaskan, aksi provokasi seperti itu dilancarkan GRU saat mengambil alih Republik Georgia yang melahirkan Revolusi Mawar, 2005. ‘’Operasi khusus dan aksi intelijen Spetznas itu ternyata dilanjutkan Rusia juga di Crimea,’’ kata John Schindler.
Sumber : Inilah
No comments:
Post a Comment