Pemerintah Cina menggunakan sebagian dari anggaran itu untuk mengembangkan senjata teknologi tinggi serta memperkuat pertahanan angkatan laut dan udara.
"Kami akan memperkaya secara komprehensif nilai-nilai revolusi angkatan bersenjata Cina, memodernisasinya, meningkatkan kinerjanya, dan terus meningkatkan kemampuan penghadangan dan pertempuran di era informasi," kata Perdana Menteri Cina Li Keqiang di hadapan anggota parlemen, Rabu, 4 Maret 2014.
Sejumlah ahli memperkirakan biaya ril militer Cina mendekati US$ 200 miliar. Bandingkan dengan anggaran Kementerian Pertahanan Amerika pada tahun fiskal 2014 sebesar US$ 526,8 miliar.
Peningkatan anggaran militer Cina yang jumlahnya hampir menyamai anggaran militer Amerika Serikat dalam kurun waktu dua dekade terakhir membuat negara-negara jiran Cina, terutama Jepang, ketar-ketir. Ini terkait dengan konflik panjang Jepang-Cina yang memperebutkan pulau karang di Laut Cina Timur. Cina juga terlibat dalam sengketa di Laut Cina Selatan yang kaya minyak. Di sini Cina menghadapi sejumlah negara, di antaranya Filipina, Taiwan, Malaysia, Brunei Darussalam, dan Vietnam.
Analis independen dari Lowy Institute di Sydney, Australia, mengatakan negara-negara yang mengira Presiden Xi Jinping akan berkonsentrasi di bidang pembangunan dalam negerinya karena pertumbuhan ekonomi yang melambat justru telah meremehkan Xi dalam menentukan strateginya.
Sumber : Tempo
No comments:
Post a Comment