Tuesday, 25 February 2014

Media Jerman: NSA Kini Mata-matai Menteri

Badan Keamanan Nasional (NSA), tidak kehabisan akal paska dilarang oleh Presiden Barack Obama menyadap para pemimpin negara yang menjadi sekutu terdekat Washington.
 
Media Jerman, Bild am Sonntag, pada Minggu, 23 Februari 2014 melansir agen intel NSA kini mengincar untuk memata-matai pejabat tinggi Pemerintah Jerman, dalam hal ini para menteri.

Diberitakan Reuters, harian Jerman itu memperoleh informasi dari seorang pegawai tingkat tinggi di NSA di Negeri Panser itu. Dari sekian banyak pejabat pemerintah yang disadap, salah satunya yakni Menteri Dalam Negeri, Thomas de Maiziere, yang dikenal sangat dekat dengan Kanselir Angela Merkel.

"Kami telah diperintahkan untuk tidak melewatkan informasi apa pun yang tidak lagi bisa kami peroleh dengan memantau komunikasi kanselir secara langsung," ungkap pejabat NSA itu.

Namun, laporan Bild am Sonntag itu tidak langsung direspons oleh Kementerian Dalam Negeri. Melalui juru bicaranya, Kemendag mengatakan tidak akan mengomentari tuduhan dari individu yang tidak diketahui jelas identitasnya.

Berlin sejauh ini telah berusaha menekan kesepakatan "tidak ada lagi penyadapan" dengan Washington. Namun, menurut Menteri Luar Negeri Jerman, Frank-Walter Steinmeier, yang dijadwalkan akan berkunjung ke Negeri Paman Sam pada Kamis esok meragukan kesepakatan semacam itu akan berdampak banyak.

Sementara menurut penasihat keamanan Presiden Barack Obama, Caitlin Hayden, seperti dikutip harian Bild am Sonntag, mengatakan AS jelas mengumpulkan informasi intelijen sama seperti yang dilakukan oleh negara lainnya. 

Selain itu, dalam laporannya, NSA disebut memantau 320 warga Jerman, sebagian besar politisi. Mereka mengaku tidak menyasar para pemimpin bisnis.

Hayden mengatakan, Washington tidak akan memata-matai perusahaan dengan tujuan untuk membantu perusahaan AS meraih keuntungan pribadi.

Warga Jerman sangat sensitif terhadap kasus penyadapan, lantaran mereka memiliki pengalaman di era Nazi dan saat era komunis bagi mereka yang tinggal di Jerman Timur. Saat itu polisi rahasia, Stasi, membentuk sebuah jejaring pemantauan massif.

Sumber : Viva

No comments:

Post a Comment