Pemerintah Australia telah menolak laporan adanya
penganiayaan para pencari suaka oleh angkatan laut. Namun negara itu
menawarkan kerja sama penyelidikan dengan Indonesia.
Sekelompok pencari suaka mengatakan mereka menderita luka bakar karena harus berpegangan pada pipa panas di perahu mereka ketika dipaksa kembali ke wilayah Indonesia.
Polisi Indonesia mengatakan ada tanda-tanda luka bakar pada pencari suaka dan berupaya menyelidiki penyebabnya.
Pemerintah dan angkatan laut Australia mengatakan klaim ini tidak berdasar.
Berbicara di Washington, Menteri Luar Negeri Australia Julia Bishop mengatakan:
"Saya benar-benar menolak setiap gagasan bahwa pemerintah Australia akan memaafkan perilaku semacam itu dan saya tidak bisa membayangkan para profesional yang kita miliki dalam pasukan kita akan berperilaku dengan cara itu."
"Tentu saja jika kami melanjutkan kerjasama, kami dapat memastikan tuduhan tersebut tidak benar, kami akan siap untuk melakukannya."
Laksamana Ray Griggs mengatakan pada akun Twitter-nya: "Berdasarkan semua yang saya tahu, tuduhan tersebut tidak berdasar."
Indonesia menjadi tempat transit penyelundup manusia yang mengangkut para pencari suaka dengan kapal ke Christmas Island, bagian terdekat dari wilayah Australia.
Rekaman pada situs ABC menunjukkan pencari suaka sedang dirawat karena luka bakar.
Angkatan Laut dan pejabat perbatasan setempat mengatakan bahwa luka bakar itu mungkin diakibatkan oleh diri sendiri, atau terjadi ketika pencari suaka mencoba memperbaiki perahu motor, The Australian melaporkan.
Perdana Menteri Tony Abbott juga mengatakan ia mempercayai angkatan laut. "Siapa yang Anda percaya? Apakah anda percaya personil angkatan laut Australia atau orang-orang yang mencoba melanggar hukum Australia?" katanya kepada wartawan.
Namun, Christine Milne, pemimpin partai Greens, mengatakan: "Ketika ada tuduhan yang dibuat maka perlu diselidiki."
Sekelompok pencari suaka mengatakan mereka menderita luka bakar karena harus berpegangan pada pipa panas di perahu mereka ketika dipaksa kembali ke wilayah Indonesia.
Polisi Indonesia mengatakan ada tanda-tanda luka bakar pada pencari suaka dan berupaya menyelidiki penyebabnya.
Pemerintah dan angkatan laut Australia mengatakan klaim ini tidak berdasar.
Berbicara di Washington, Menteri Luar Negeri Australia Julia Bishop mengatakan:
"Saya benar-benar menolak setiap gagasan bahwa pemerintah Australia akan memaafkan perilaku semacam itu dan saya tidak bisa membayangkan para profesional yang kita miliki dalam pasukan kita akan berperilaku dengan cara itu."
"Tentu saja jika kami melanjutkan kerjasama, kami dapat memastikan tuduhan tersebut tidak benar, kami akan siap untuk melakukannya."
Laksamana Ray Griggs mengatakan pada akun Twitter-nya: "Berdasarkan semua yang saya tahu, tuduhan tersebut tidak berdasar."
'Percaya siapa?'
Laporan ini muncul setelah pencari suaka mengatakan kepada penyiar ABC Australia bahwa mereka dipukuli oleh personil angkatan laut, dan menderita luka bakar setelah dipaksa untuk berpegangan pada mesin perahu, ketika kapal mereka sedang ditarik ke Indonesia pada awal Januari lalu.Indonesia menjadi tempat transit penyelundup manusia yang mengangkut para pencari suaka dengan kapal ke Christmas Island, bagian terdekat dari wilayah Australia.
Rekaman pada situs ABC menunjukkan pencari suaka sedang dirawat karena luka bakar.
Angkatan Laut dan pejabat perbatasan setempat mengatakan bahwa luka bakar itu mungkin diakibatkan oleh diri sendiri, atau terjadi ketika pencari suaka mencoba memperbaiki perahu motor, The Australian melaporkan.
Perdana Menteri Tony Abbott juga mengatakan ia mempercayai angkatan laut. "Siapa yang Anda percaya? Apakah anda percaya personil angkatan laut Australia atau orang-orang yang mencoba melanggar hukum Australia?" katanya kepada wartawan.
Namun, Christine Milne, pemimpin partai Greens, mengatakan: "Ketika ada tuduhan yang dibuat maka perlu diselidiki."
Sumber: BBC Indonesia
No comments:
Post a Comment