AMERIKA Serikat bekerjasama dengan Australia tengah melakukan penelitian teknologi baru untuk perang.
Teknologi yang dikembangkan di Melborne, Australia ini berupa teknologi penyamaran dengan metode pengalihan cahaya.
Profesor Tiffany Walsh dari Deakin University, Autralia mengatakan, teknologi ini menggunakan model komputer yang meniru materi alamiah pengalihan arah cahaya sesuai dengan yang dikehendaki.
“Para peneliti bisa belajar dari materi alamiah tersebut, termasuk lapisan dari cangkang mutiara. Kami bisa belajar dari alam untuk mengatur partikel yang sangat kecil dengan ketepatan penuh dalam bentuk 3D.
Kami menyebutnya nonparticles,” ujar Prof Walsh, Senin (6/1/2014) waktu setempat. Ia menjelaskan, nonparticles yang dikembangkan menggunakan komputer di Victorian Life Science Computation Initiative di Melbourne, sangat mampu menghamburkan cahaya pada gelombang tertentu dengan cara yang tidak terduga.
Sementara itu, Professor Marc R Knecht dari Miami University, Amerika Serikat menuturkan, Angkatan Udara AS sangat antusias dengan hasil penelitian ini. “Sebagai kamuflase mereka akan menggunakan pengaturan gelombang agar tidak terlihat oleh musuh di medan perang, “ katanya.
Sumber : Pelitaonline
Teknologi yang dikembangkan di Melborne, Australia ini berupa teknologi penyamaran dengan metode pengalihan cahaya.
Profesor Tiffany Walsh dari Deakin University, Autralia mengatakan, teknologi ini menggunakan model komputer yang meniru materi alamiah pengalihan arah cahaya sesuai dengan yang dikehendaki.
“Para peneliti bisa belajar dari materi alamiah tersebut, termasuk lapisan dari cangkang mutiara. Kami bisa belajar dari alam untuk mengatur partikel yang sangat kecil dengan ketepatan penuh dalam bentuk 3D.
Kami menyebutnya nonparticles,” ujar Prof Walsh, Senin (6/1/2014) waktu setempat. Ia menjelaskan, nonparticles yang dikembangkan menggunakan komputer di Victorian Life Science Computation Initiative di Melbourne, sangat mampu menghamburkan cahaya pada gelombang tertentu dengan cara yang tidak terduga.
Sementara itu, Professor Marc R Knecht dari Miami University, Amerika Serikat menuturkan, Angkatan Udara AS sangat antusias dengan hasil penelitian ini. “Sebagai kamuflase mereka akan menggunakan pengaturan gelombang agar tidak terlihat oleh musuh di medan perang, “ katanya.
Sumber : Pelitaonline
No comments:
Post a Comment