Saturday, 21 December 2013

Korut Ancam Serang Korsel Tanpa Pemberitahuan

Seoul - Korea Utara mengancam akan menyerang Korea Selatan tanpa pemberitahuan. 

Ancaman ini dilontarkan menanggapi provokasi kubu konservatif di Seoul yang anti-Pyongyang, yang menyeponsori unjuk rasa pada ulang tahun kedua kematian pemimpin Korut, Kim Jong-il. 

Mereka memprotes pemerintahan otoriter Korea Utara dan pelanggaran hak asasi manusia, dengan disertai beberapa pembakaran foto Kim Jong-un.
 

Komisi Pertahanan Nasional Korea Utara pada Kamis mengirim faksimili ke Dewan Keamanan Nasional Korea Selatan melalui hotline militer di pesisir barat. Dalam surat itu disebutkan bahwa negara itu bisa sewaktu-waktu menyerang Korea Selatan tanpa pemberitahuan.

 Militer Korea Utara mengecam bahwa aksi menghina "martabat tertinggi", mengacu pada pemimpin Korea Utara Kim Jong-un, akan dibalas setimpal. Pemerintah Korea Selatan segera membalas melalui jalur militer bahwa mereka akan bereaksi tegas untuk setiap provokasi.

 Korea Utara memiliki sejarah panjang retorika permusuhan, secara teratur mengancam serangan terhadap Korea Selatan dan Amerika Serikat, terutama dalam menanggapi latihan bersama mereka pada musim semi. 


Menurut para pejabat militer Korsel, militer Korea Utara telah melakukan latihan musim dingin sejak awal Desember, namun belum menunjukkan pergerakan yang tidak biasa sejauh ini.

 Ibu kota Korea Selatan, Seoul, dengan lebih dari 10 juta orang berada dalam kisaran artileri konvensional Korea Utara yang disiagakan di sepanjang perbatasan yang dijaga ketat.

 Pyongyang memutuskan jalur komunikasi pada Maret di tengah meningkatnya ketegangan di Semenanjung Korea, menyusul uji coba nuklir ketiga Korut dan ancaman perang hampir setiap hari. 


Kedua Korea memulihkan hotline di pantai barat pada September setelah mereka sepakat untuk membuka kembali kawasan industri bersama di kota perbatasan Korea Utara, Kaesong.

Sumber : Tempo

No comments:

Post a Comment