CALIFORNIA -- Presiden Amerika Serikat (AS) Barack Obama dan Presiden Cina Xi Jinping pada Jumat (7/6) bertemu dalam suasana santai di saat kedua pemimpin itu berupaya untuk membina ikatan yang dapat membentuk hubungan selama bertahun-tahun.
Tuduhan-tuduhan Cina telah mengobarkan kampanye peretasan dunia maya terhadap Amerika Serikat tampaknya akan mendominasi pembicaraan, yang juga akan mengangkat masalah perdagangan yang telah menggangu hubungan kedua negara dengan perekonomian terbesar dunia itu.
Namun, Obama juga memiliki tujuan yang lebih luas --mencoba melihat visi strategis Xi dalam mengarahkan Cina di sepanjang masa jabatannya sebagai presiden, dengan beberapa dampak besar terhadap warisan kebijakan luar negeri Obama.
Pertemuan tingkat tinggi yang berlangsung di peristirahatan Sunnylands itu California itu menandai kunjungan perdana Xi ke Amerika Serikat sejak ia mulai menjalani jabatan sebagai presiden pada Maret lalu.
Para pengamat China yang berbasis di AS telah menyatakan keterkejutan mereka tentang begitu cepatnya Xi mengkosolidasikan kekuasaan.
Presiden berusia 59 tahun itu memiliki kredibilitas sebagai putera dari salah satu tokoh revolusioner Cina dan bertutur kata dengan percaya diri, memiliki gaya yang bebas --yang berbeda dengan formalitas yang ditunjukkan presiden yang digantikannya, Hu Jintao, yang membuat Gedung Putih merasa frustrasi.
Sebenarnya kedua pemimpin itu tidak dijadwalkan untuk bertemu sampai konferensi tingkat tinggi G20 di Rusia bulan September. Namun, kedua pihak yang merasa bahwa ketidakpastian sedang mengarah ke hubungan yang sulit, melihat bertemu lebih awal sebelum KTT G20 merupakan ide yang baik.
Juru bicara Gedung Putih Josh Earnest mengatakan Obama menginginkan "suasana informal" dan berharap "untuk melihat kesempatan yang lebih luas bagi kita untuk memperluas aspek-aspek di mana kita bisa menjalin kerja sama."
Obama dan Xi dijadwalkan bertemu pada Jumat malam untuk melakukan pembicaraan formal dan tugas jamuan makan malam. Mereka akan kembali bertemu pada Sabtu pagi.
Pihak Gedung Putih memperkirakan tidak akan ada terobosan apapun --salah satunya karena pertemuan bersifat informal serta masalah-masalah yang dihadapi kedua pemimpin sudah sangat tajam.
Pembicaraan yang akan berlangsung secara terang-terangan diperkirakan akan menyangkut keamanan dunia maya, menyusul adanya serangkaian laporan bahwa kegiatan-kegiatan yang dijalankan di Cina telah mencuri begitu banyak kekayaan militer AS serta rahasia-rahasia perdagangan.
Cina telah menyiratkan bahwa negara itu percaya bahwa pihaknya juga menjadi korban kegiatan mata-mata dunia maya. Kedua belah pihak telah mengumumkan bahwa mereka akan mengadakan pembicaraan di tingkat kelompok kerja tentang masalah itu pada bulan Juli.
Masalah tentang Korea Utara juga akan mengemuka. Para pejabat AS merasa termotivasi melihat tanda-tanda bahwa Cina sudah terlihat tidak sabar terhadap sikap Pyongyang yang pamer kekuatan senjata.
Pada malam menjelang KTT, Korea Utara dan sekutu AS --Korea Selatan-- sepakat untuk meneruskan perundingan setelah hubungan kedua negara mengalami ketegangan selama beberapa bulan.
Xi akan tertarik untuk mendengar penjelasan Obama tentang prioritas diplomatik yang digagasnya menyangkut penguatan keberadaan AS di Asia --yang disebut sebagai kebijakan 'poros', yang dilihat banyak pihak di Cina sebagai upaya untuk menahan kebangkitan Cina.
Sumber ; Republika
No comments:
Post a Comment