Langkah itu adalah respon atas ancaman peluncuran roket dari Korea
Utara di masa mendatang. Selama ini komunitas Internasional menilai apa
yang dilakukan Korea Utara dengan meluncurkan roket adalah ancaman bagi
kawasan. Peluncuran semacam itu dianggap sebagai uji coba rudal
balistik.
"Kami sudah memutuskan akan melakukan pembicaraan resmi untuk kemungkinan menempatkan sistem pertahanan rudal ke Korea Selatan," ujar Wakil Menteri Pertahanan Korsel Yoo Jeh-Seung, seperti dilansir the Malaysian Insider, Ahad (7/2).
Selama beberapa tahun ini sudah muncul spekulasi, kerjasama antara Korsel dengan AS di kawasan akan diwujudkan dengan ditempatkannya sistem pertahanan rudal di Semenanjung Korea.
"AS-Korsel tidak punya pilihan selain mengambil tindakan pertahanan karena Korea Utara melancarkan provokasi dan menolak pembicaraan soal pelucutan nuklir," kata Yoo saat bertemu dengan Jenderal Thomas Vandal, komandan militer AS di Korsel.
Sumber : Merdeka
"Kami sudah memutuskan akan melakukan pembicaraan resmi untuk kemungkinan menempatkan sistem pertahanan rudal ke Korea Selatan," ujar Wakil Menteri Pertahanan Korsel Yoo Jeh-Seung, seperti dilansir the Malaysian Insider, Ahad (7/2).
Selama beberapa tahun ini sudah muncul spekulasi, kerjasama antara Korsel dengan AS di kawasan akan diwujudkan dengan ditempatkannya sistem pertahanan rudal di Semenanjung Korea.
"AS-Korsel tidak punya pilihan selain mengambil tindakan pertahanan karena Korea Utara melancarkan provokasi dan menolak pembicaraan soal pelucutan nuklir," kata Yoo saat bertemu dengan Jenderal Thomas Vandal, komandan militer AS di Korsel.
Sumber : Merdeka
No comments:
Post a Comment