Insinyur asal Amerika Serikat (AS) telah mencurahkan energi serta
fokus mereka dalam beberapa bulan ke belakang untuk mendesain dan
menguji B61-21, sebuah bom atom yang dibangun di sebuah laboratorium
senjata di Albuquerque, New Mexico.
Melansir halaman motherjones.com, Jumat (15/1/2016), bom ini didesain dengan teknologi sangat canggih yang memungkinkan senjata pemusnah masal ini mampu untuk melumpuhkan targetnya dengan sangat tepat.
Bom yang dibuat dengan teknologi ‘Dial-a-yield’ ini memiliki berat 300 ton, hampir 200 kali lebih kecil dibanding bom atom Hiroshima-Nagasaki yang dijatuhkan 70 tahun yang lalu.
Penyelesaian pembangunan B61-21 diperkirakan selesai pada tahun 2020. Satu hal yang menjadi daya tarik tersendiri adalah, pengembangan senjata ini menguras dana hingga US$ 11 miliar atau setara dengan Rp 152 triliun. B61-21 pun sukses didapuk menjadi bom atom termahal yang pernah dibuat.
Walaupun pengembangan senjata ini memang menuai banyak kritik, pemerintah Amerika Serikat tetap bersikukuh untuk menyelesaikan pengembangan senjata api ini.
Sumber : Liputa6
Melansir halaman motherjones.com, Jumat (15/1/2016), bom ini didesain dengan teknologi sangat canggih yang memungkinkan senjata pemusnah masal ini mampu untuk melumpuhkan targetnya dengan sangat tepat.
Bom yang dibuat dengan teknologi ‘Dial-a-yield’ ini memiliki berat 300 ton, hampir 200 kali lebih kecil dibanding bom atom Hiroshima-Nagasaki yang dijatuhkan 70 tahun yang lalu.
Penyelesaian pembangunan B61-21 diperkirakan selesai pada tahun 2020. Satu hal yang menjadi daya tarik tersendiri adalah, pengembangan senjata ini menguras dana hingga US$ 11 miliar atau setara dengan Rp 152 triliun. B61-21 pun sukses didapuk menjadi bom atom termahal yang pernah dibuat.
Walaupun pengembangan senjata ini memang menuai banyak kritik, pemerintah Amerika Serikat tetap bersikukuh untuk menyelesaikan pengembangan senjata api ini.
Sumber : Liputa6
No comments:
Post a Comment