Dalam rangka menjalin hubungan yang lebih kuat, China menyumbang misil
antipesawat kepada Kamboja, kata menteri pertahanan Kamboja pada Jumat
(6/11).
Kamboja adalah salah satu sahabat dekat China di Asia, dan secara rutin mendukung posisinya di forum internasional terutama di wilayah persaingan pengaruh China dan Amerika Serikat.
"Kunjungan menteri pertahanan Republik Rakyat China telah mencapai hasil yang baik," Menteri Pertahanan Kamboja, Tea Banh menuturkan kepada reporter usai menandatangani perayaan itu bersama Menteri Pertahanan China Chang Wanquan.
Pekan ini, Tea Banh turut menghadiri pertemuan para menteri pertahanan ASEAN yang tak menghasilkan pernyataan apapun akibat gagal memutuskan apakah isu sengketa Laut China Selatan akan dimasukkan ke dalamnya, atau tidak sama sekali layaknya permintaan China.
Tea Banh tak menyinggung soal negosiasi tersebut, dan hanya berkata China baru saja memberi bantuan misil.
"Kami tidak perlu pesawat tempur karena di situasi sekarang, kami sudah mengatur sistem antipesawat untuk menjaga wilayah udara kami," ujarnya, seperti diberitakan Reuters.
Ia tak menguraikan lebih jauh pula ihwal tipe misil itu, namun menyebut bahwa Kamboja tengah mencari perangkat tempur jarak jauh.
"Peralatan kami perlu dilengkapi untuk menyasar target jarak jauh atau bahkan yang tidak bisa dihindari, pesawat berkecepatan tinggi," ujarnya.
Masih menurut Tea Banh, China juga akan membantu dengan memberi pelatihan dan mendirikan akademi militer.
Chang menuturkan kepada Tea Banh dalam sebuah pernyataan bahwa China akan lanjut membantu Kamboja mengembangkan dan memodernisasi pasukan bersenjatanya, serta memperdalam kerja sama di segala level.
"China dan Kamboja adalah tetangga dekat, dengan pertemanan tradisional yang tahan lama dan dibangun dengan baik," kata Chang.
Kamboja berselisih soal perbatasan dengan tetangganya, Vietnam dan Thailand. Cekcok dengan Thailand bahkan berbuah perang selama beberapa tahun ini.
Berkat pinjaman China sebesar US$195 juta (senilai Rp2,6 triliun), Kamboja bisa memborong 12 helikopter Harbin Z-9 tahun 2013 silam. Setahun berselang, China berderma lagi dengan memberi 26 truk dan 30 ribu seragam militer.
China juga merupakan investor asing dan pengimpor sumber daya alam terbesar di Kamboja.
Sumber : CNN
Kamboja adalah salah satu sahabat dekat China di Asia, dan secara rutin mendukung posisinya di forum internasional terutama di wilayah persaingan pengaruh China dan Amerika Serikat.
"Kunjungan menteri pertahanan Republik Rakyat China telah mencapai hasil yang baik," Menteri Pertahanan Kamboja, Tea Banh menuturkan kepada reporter usai menandatangani perayaan itu bersama Menteri Pertahanan China Chang Wanquan.
Pekan ini, Tea Banh turut menghadiri pertemuan para menteri pertahanan ASEAN yang tak menghasilkan pernyataan apapun akibat gagal memutuskan apakah isu sengketa Laut China Selatan akan dimasukkan ke dalamnya, atau tidak sama sekali layaknya permintaan China.
Tea Banh tak menyinggung soal negosiasi tersebut, dan hanya berkata China baru saja memberi bantuan misil.
"Kami tidak perlu pesawat tempur karena di situasi sekarang, kami sudah mengatur sistem antipesawat untuk menjaga wilayah udara kami," ujarnya, seperti diberitakan Reuters.
Ia tak menguraikan lebih jauh pula ihwal tipe misil itu, namun menyebut bahwa Kamboja tengah mencari perangkat tempur jarak jauh.
"Peralatan kami perlu dilengkapi untuk menyasar target jarak jauh atau bahkan yang tidak bisa dihindari, pesawat berkecepatan tinggi," ujarnya.
Masih menurut Tea Banh, China juga akan membantu dengan memberi pelatihan dan mendirikan akademi militer.
Chang menuturkan kepada Tea Banh dalam sebuah pernyataan bahwa China akan lanjut membantu Kamboja mengembangkan dan memodernisasi pasukan bersenjatanya, serta memperdalam kerja sama di segala level.
"China dan Kamboja adalah tetangga dekat, dengan pertemanan tradisional yang tahan lama dan dibangun dengan baik," kata Chang.
Kamboja berselisih soal perbatasan dengan tetangganya, Vietnam dan Thailand. Cekcok dengan Thailand bahkan berbuah perang selama beberapa tahun ini.
Berkat pinjaman China sebesar US$195 juta (senilai Rp2,6 triliun), Kamboja bisa memborong 12 helikopter Harbin Z-9 tahun 2013 silam. Setahun berselang, China berderma lagi dengan memberi 26 truk dan 30 ribu seragam militer.
China juga merupakan investor asing dan pengimpor sumber daya alam terbesar di Kamboja.
Sumber : CNN
No comments:
Post a Comment