Korea Selatan (Korsel) mengumumkan rangkaian latihan militer dengan
Amerika Serikat (AS). Latihan ini merupakan bentuk respons atas kejadian
serangan ranjau darat yang diduga berasal dari Korea Utara (Korut).
Empat latihan perang dilakukan dengan mengerahkan tank, meriam howitzers, helikopter tempur dan pesawat pengebom. Latihan itu direncanakan akan berlangsung dalam beberapa pekan ke depan di sekitar 30 kilometer dekat perbatasan Korut.
"Ini akan menunjukan kesiapan kami untuk membalas tindakan provokatif, termasuk agresi berbahaya seperti serangan ranjau darat," ujar seorang juru bicara kementerian, seperti dikutip Reuters, Rabu (12/8/2015).
Adapun latihan pertama akan berlangsung pada Rabu (12/8/2015) dan berakhir pada Agustus ini. Latihan kali ini terpisah dari latihan perang bertajuk "Ulchi Freedom" yang akan dimulai pada Senin (17/8/2015) mendatang. Latihan tersebut akan berlangsung selama dua minggu.
Latihan perang antara militer Korsel dan AS yang diadakan tahunan selalu memicu lonjakan ketegangan dengan Korut. Korsel di mata Korut, berulang kali menggunakan program nuklir Negara Komunis itu sebagai alasan latihan untuk invasi.
Korsel sudah berjanji bahwa Korut akan membayar dengan 'harga mahal' atas serangan ranjau darat yang melukai dua tentara patroli Korsel. Militer Korsel mengatakan, tentara Korut menyelinap ke perbatasan dan memasang ranjau di sepanjang rute yang dipakai untuk patroli.
Namun Korut belum menanggapi hal tersebut. Korsel pun memperketat pengamanan di perbatasan dengan memperkuat sistem audio.
Sumber : Metro
Empat latihan perang dilakukan dengan mengerahkan tank, meriam howitzers, helikopter tempur dan pesawat pengebom. Latihan itu direncanakan akan berlangsung dalam beberapa pekan ke depan di sekitar 30 kilometer dekat perbatasan Korut.
"Ini akan menunjukan kesiapan kami untuk membalas tindakan provokatif, termasuk agresi berbahaya seperti serangan ranjau darat," ujar seorang juru bicara kementerian, seperti dikutip Reuters, Rabu (12/8/2015).
Adapun latihan pertama akan berlangsung pada Rabu (12/8/2015) dan berakhir pada Agustus ini. Latihan kali ini terpisah dari latihan perang bertajuk "Ulchi Freedom" yang akan dimulai pada Senin (17/8/2015) mendatang. Latihan tersebut akan berlangsung selama dua minggu.
Latihan perang antara militer Korsel dan AS yang diadakan tahunan selalu memicu lonjakan ketegangan dengan Korut. Korsel di mata Korut, berulang kali menggunakan program nuklir Negara Komunis itu sebagai alasan latihan untuk invasi.
Korsel sudah berjanji bahwa Korut akan membayar dengan 'harga mahal' atas serangan ranjau darat yang melukai dua tentara patroli Korsel. Militer Korsel mengatakan, tentara Korut menyelinap ke perbatasan dan memasang ranjau di sepanjang rute yang dipakai untuk patroli.
Namun Korut belum menanggapi hal tersebut. Korsel pun memperketat pengamanan di perbatasan dengan memperkuat sistem audio.
Sumber : Metro
No comments:
Post a Comment