Rusia bersiap memproduksi pesawat jet bomber nuklir supersonik
Tupolev Tu-160. Kesiapan itu disampaikan Kementerian Pertahanan Rusia,
Jumat 10 Juli 2015.
”Kami sudah bekerja dengan cepat (pada proyek) ini, kami telah membuat kelompok kerja, yang dijadwalkan melakukan pertemuan bulanan dengan Departemen Perindustrian dan Perdagangan tentang bagaimana proyek ini mengalami kemajuan, dan telah ditunjuk kepala desainernya,” kata Wakil Menteri Pertahanan Rusia, Yury Borisov kepada RIA Novosti, Sabtu (11/7/2015).
Pesawat jet pembom Tu-160 dirancang sejak era Uni Soviet, yakni sebanyak 16 unit. Namun, proyek itu terhenti sebelum diproduksi karena krisis dana pada awal 1990-an. Pesawat, yang dikenal di Angkatan Udara Rusia sebagai "White Swan” itu merupakan pesawat pengebom supersonik yang mampu memberikan serangan senjata nuklir canggih.
Langkah untuk persiapan produksi pesawat bomber Tu-160 muncul setelah lebih dari setahun pesawat pembom strategis Rusia patroli di dekat perbatasan NATO. Patroli itu berkontribusi atas meningkatnya ketegangan Moskow dan Barat.
Para pejabat Rusia pada bulan lalu juga berjanji bahwa produksi pesawat Tu-160 akan dimulai lagi, tapi penjelasan rinci tentang status proyek pembuatan pesawat jet tempur canggih itu tidak diungkap.
Borisov mengatakan pesawat baru Tu-160 merupakan tingkatan versi pesawat yang sama hasil desian di era Uni Soviet. Menurutnya, bodi pesawat itu berubah, namun komponen yang digunakan dalam konstruksi pesawat sama sekali baru.
Kepala angkatan udara Rusia, Viktor Bondarev, tertarik untuk melengkapi armada korpsnya dengan 50 pesawat jet Tu-160 yang baru.
Sumber : Okezone
”Kami sudah bekerja dengan cepat (pada proyek) ini, kami telah membuat kelompok kerja, yang dijadwalkan melakukan pertemuan bulanan dengan Departemen Perindustrian dan Perdagangan tentang bagaimana proyek ini mengalami kemajuan, dan telah ditunjuk kepala desainernya,” kata Wakil Menteri Pertahanan Rusia, Yury Borisov kepada RIA Novosti, Sabtu (11/7/2015).
Pesawat jet pembom Tu-160 dirancang sejak era Uni Soviet, yakni sebanyak 16 unit. Namun, proyek itu terhenti sebelum diproduksi karena krisis dana pada awal 1990-an. Pesawat, yang dikenal di Angkatan Udara Rusia sebagai "White Swan” itu merupakan pesawat pengebom supersonik yang mampu memberikan serangan senjata nuklir canggih.
Langkah untuk persiapan produksi pesawat bomber Tu-160 muncul setelah lebih dari setahun pesawat pembom strategis Rusia patroli di dekat perbatasan NATO. Patroli itu berkontribusi atas meningkatnya ketegangan Moskow dan Barat.
Para pejabat Rusia pada bulan lalu juga berjanji bahwa produksi pesawat Tu-160 akan dimulai lagi, tapi penjelasan rinci tentang status proyek pembuatan pesawat jet tempur canggih itu tidak diungkap.
Borisov mengatakan pesawat baru Tu-160 merupakan tingkatan versi pesawat yang sama hasil desian di era Uni Soviet. Menurutnya, bodi pesawat itu berubah, namun komponen yang digunakan dalam konstruksi pesawat sama sekali baru.
Kepala angkatan udara Rusia, Viktor Bondarev, tertarik untuk melengkapi armada korpsnya dengan 50 pesawat jet Tu-160 yang baru.
Sumber : Okezone
No comments:
Post a Comment