Angkatan
Bersenjata Kerajaan Thailand disebut meminta pasukan Amerika Serikat
(AS) untuk pergi dari wilayah Phuket. "Pengusiran" ini dilakukan setelah
Thailand menolak permintaan AS yang akan menggunakan Phuket sebagai
basis untuk turut membantu pengungsi Rohingnya.
AS, yang berada di Thailand untuk menggelar latihan militer selama lima hari meminta agar pesawat mata-mata mereka diizinkan untuk terus berada di Phuket. AS akan menggunakan pesawat tersebut untuk memantau perairan di selat Malaka, dengan alasan untuk mencari para pengungsi Rohingnya.
Menurut seorang sumber di Angkatan Bersenjata Kerajaan Thailand, seperti dilansir Sputnik pada Minggu (24/5/2015), AS telah berulang kali meminta kepada pemerintah Thailand untuk mengabulkan permintaan mereka. Namun, menurut sumber tersebut, Thailand tetap menolak dan meminta AS untuk pergi.
"Phuket memang bisa berfungsi menjadi basis bagi patroli AS untuk membantu Rohingnya. Tapi, pemerintah Thailand sudah keburu kesal dengan sikap AS yang selalu menekan Thailand soal penyelesaian masalah imigran di dalam negeri," kata sumber tersebut dalam kondisi anonim.
"Pemerintah Thailand akhirnya memutuskan menjauhkan AS dari masalah Rohingnya, dengan meminta pergi dari pulau dan mengurusi sendiri masalah ini," sambung pejabat tersebut.
Sumber : Sindo
AS, yang berada di Thailand untuk menggelar latihan militer selama lima hari meminta agar pesawat mata-mata mereka diizinkan untuk terus berada di Phuket. AS akan menggunakan pesawat tersebut untuk memantau perairan di selat Malaka, dengan alasan untuk mencari para pengungsi Rohingnya.
Menurut seorang sumber di Angkatan Bersenjata Kerajaan Thailand, seperti dilansir Sputnik pada Minggu (24/5/2015), AS telah berulang kali meminta kepada pemerintah Thailand untuk mengabulkan permintaan mereka. Namun, menurut sumber tersebut, Thailand tetap menolak dan meminta AS untuk pergi.
"Phuket memang bisa berfungsi menjadi basis bagi patroli AS untuk membantu Rohingnya. Tapi, pemerintah Thailand sudah keburu kesal dengan sikap AS yang selalu menekan Thailand soal penyelesaian masalah imigran di dalam negeri," kata sumber tersebut dalam kondisi anonim.
"Pemerintah Thailand akhirnya memutuskan menjauhkan AS dari masalah Rohingnya, dengan meminta pergi dari pulau dan mengurusi sendiri masalah ini," sambung pejabat tersebut.
Sumber : Sindo
No comments:
Post a Comment