Kepala Angkatan Bersenjata Malaysia, Jenderal Zulkefli bin Mohd Zin
membantah mereka mendukung koalisi Saudi untuk serangan udara ke Yaman.
Melalui Kedutaan Besar Malaysia di Jakarta, Jenderal Zulkefli mengatakan, tujuan utama pasukan mereka berada di Saudi hanya untuk memfasilitasi evakuasi yang lancar dan aman bagi warga Negeri Jiran yang masih tersisa di Yaman.
Hal itu disampaikan dalam bentuk pernyataan tertulis dari Kedutaan Besar Malaysia di Jakarta kepada VIVA.co.id pada Selasa, 12 Mei 2015.
"Dua pesawat transportasi C-130 milik Angkatan Bersenjata Kerajaan Malaysia akan dikerahkan di pangkalan militer Pangeran Sultan di Riyadh sebagai markas sementara selama misi evakuasi berlangsung. Hal itu untuk memastikan kelancaran proses evakuasi warga kami," ujar Jenderal Zulkefli.
Dia menambahkan, secara bergantian, warga Negeri Jiran akan dievakuasi dari Yaman menuju ke pangkalan udara di Riyadh lalu dipulangkan ke Malaysia.
"Fokus utama Kerajaan Saudi dan mitra koalisi saat ini telah bergeser dari Operasi Badai Ketegasan menjadi Operasi Pembaruan Harapan. Ini menjadi harapan kami, gencatan senjata yang dimulai hari ini bisa berjalan lancar," tutur Jenderal Zulkefli.
Sebelumnya, dalam berita yang dilansir kantor berita Saudi, Saudi Press Agency, Komandan Angkatan Darat Malaysia, Tan Raja menyatakan dukungan bagi operasi serangan udara yang dilancarkan Saudi ke Yaman.
Tan Raja juga menegaskan dukungan Malaysia terhadap semua kebijakan yang diambil oleh Kerajaan untuk menjamin keamanan dan stabilitas di negara-negara teluk dan wilayah sekitarnya.
Sementara itu, proses evakuasi warga Negeri Jiran keluar dari Yaman juga dibantu oleh Indonesia. Pada pertengahan bulan lalu, tercatat 67 pelajar Malaysia yang berhasil dievakuasi keluar dari Yaman melalui kota pelabuhan, Aden.
Sumber : Viva
Melalui Kedutaan Besar Malaysia di Jakarta, Jenderal Zulkefli mengatakan, tujuan utama pasukan mereka berada di Saudi hanya untuk memfasilitasi evakuasi yang lancar dan aman bagi warga Negeri Jiran yang masih tersisa di Yaman.
Hal itu disampaikan dalam bentuk pernyataan tertulis dari Kedutaan Besar Malaysia di Jakarta kepada VIVA.co.id pada Selasa, 12 Mei 2015.
"Dua pesawat transportasi C-130 milik Angkatan Bersenjata Kerajaan Malaysia akan dikerahkan di pangkalan militer Pangeran Sultan di Riyadh sebagai markas sementara selama misi evakuasi berlangsung. Hal itu untuk memastikan kelancaran proses evakuasi warga kami," ujar Jenderal Zulkefli.
Dia menambahkan, secara bergantian, warga Negeri Jiran akan dievakuasi dari Yaman menuju ke pangkalan udara di Riyadh lalu dipulangkan ke Malaysia.
"Fokus utama Kerajaan Saudi dan mitra koalisi saat ini telah bergeser dari Operasi Badai Ketegasan menjadi Operasi Pembaruan Harapan. Ini menjadi harapan kami, gencatan senjata yang dimulai hari ini bisa berjalan lancar," tutur Jenderal Zulkefli.
Sebelumnya, dalam berita yang dilansir kantor berita Saudi, Saudi Press Agency, Komandan Angkatan Darat Malaysia, Tan Raja menyatakan dukungan bagi operasi serangan udara yang dilancarkan Saudi ke Yaman.
Tan Raja juga menegaskan dukungan Malaysia terhadap semua kebijakan yang diambil oleh Kerajaan untuk menjamin keamanan dan stabilitas di negara-negara teluk dan wilayah sekitarnya.
Sementara itu, proses evakuasi warga Negeri Jiran keluar dari Yaman juga dibantu oleh Indonesia. Pada pertengahan bulan lalu, tercatat 67 pelajar Malaysia yang berhasil dievakuasi keluar dari Yaman melalui kota pelabuhan, Aden.
Sumber : Viva
No comments:
Post a Comment