Kasus kejahatan seksual di militer Israel
meningkat dua kali lipat sejak 2012. Israel menyalahkan peggunaan media
sosial yang dianggap berdampak pada angkatan bersenjatanya.
”Ini adalah fenomena yang sangat merepotkan, dan tentara tidak mengerti bagaimana ‘kuburan’ itu,” kata kepala jaksa militer Israel, Kolonel Udi Ben Eliezer, seperti dilansir Reuters, semalam. ”Telepon mudah tersedia, dan karena itu kejahatan menjadi sangat mudah dilakukan.”
Menurutnya, sebagian besar kasus itu tak lepas dari peran aplikasi (internet) instan. Para tentara Israel, lanjut dia, melangkah jauh dalam pelanggaran privasi. Data jurnal militerIsrael, Bamahane menyebut pelanggaran privasi terutama soal foto menyumbang 35 persen dari tindak pelanggaran seksual.
Jurnal itu mencontohkan kasus serius di mana tentara pria Israel mengolah foto wajah rekan tentara wanita dengan aplikasi photoshop yang dipadukan dengan foto tubuh tanpa busana. Tentara pria itu mengancam akan menyebarkan foto rekayasa itu kecuali korban bersedia berhubungan badan dengan dia.
Contoh lain, tentara pria Israel dengan telepon genggamnya memotret tentara wanita yang sedang mandi. Layanan pesan WhatsApp, dianggap memiliki andil besar dalam kasus kejahatan seksual yang melibatkan angkatan bersenjata Israel.
”Apakah saya berpikir WhatsApp bertanggung jawab tentang masalah akut di masa depan? Secara tegas, Ya,” kata pejabat militer Israel,Brigadir Jenderal Sima Valnin-Gil kepada Reuters.
Sumber : Sindo
”Ini adalah fenomena yang sangat merepotkan, dan tentara tidak mengerti bagaimana ‘kuburan’ itu,” kata kepala jaksa militer Israel, Kolonel Udi Ben Eliezer, seperti dilansir Reuters, semalam. ”Telepon mudah tersedia, dan karena itu kejahatan menjadi sangat mudah dilakukan.”
Menurutnya, sebagian besar kasus itu tak lepas dari peran aplikasi (internet) instan. Para tentara Israel, lanjut dia, melangkah jauh dalam pelanggaran privasi. Data jurnal militerIsrael, Bamahane menyebut pelanggaran privasi terutama soal foto menyumbang 35 persen dari tindak pelanggaran seksual.
Jurnal itu mencontohkan kasus serius di mana tentara pria Israel mengolah foto wajah rekan tentara wanita dengan aplikasi photoshop yang dipadukan dengan foto tubuh tanpa busana. Tentara pria itu mengancam akan menyebarkan foto rekayasa itu kecuali korban bersedia berhubungan badan dengan dia.
Contoh lain, tentara pria Israel dengan telepon genggamnya memotret tentara wanita yang sedang mandi. Layanan pesan WhatsApp, dianggap memiliki andil besar dalam kasus kejahatan seksual yang melibatkan angkatan bersenjata Israel.
”Apakah saya berpikir WhatsApp bertanggung jawab tentang masalah akut di masa depan? Secara tegas, Ya,” kata pejabat militer Israel,Brigadir Jenderal Sima Valnin-Gil kepada Reuters.
Sumber : Sindo
No comments:
Post a Comment