Amerika Serikat (AS) dan negara-negara lain
akan dipersilakan untuk menggunakan fasilitas sipil China yang sedang
dibangun di Laut China Selatan. Demikian disampaikan Kepala Angkatan
Laut China kepada Kepala Operasi Angkatan Laut AS.
Kepala Angkatan Laut China, Wung Shengli, mengatakan fasilitas sipil China di Laut China Selatan boleh dipakai untuk misi pencarian dan penyelamatan serta untuk misi prakiraan cuaca.
China mengklaim 90 persen atas kawasan Laut China Selatan, yang diyakini kaya minyak dan gas. Namun, klaim China ditentang oleh Brunei, Malaysia, Filipina, Vietnam dan Taiwan.
Hasil citra satelit menunjukkan bahwa, China telah membangun ladasan pacu raksasa di kawasan Laut China Selatan yang telah direklamasi. China terus melakukan pembangunan di kawasan itu meski masih jadi sengketa banyak negara.
Dalam teleconference dengan Kepala Operasi Angkatan Laut AS, Jonathan Greenert, Wu Shengli mengatakan bahwa proyek pekerjaan China di Laut China Selatan tidak akan mempengaruhi kebebasan navigasi atau overflight.
”Sebaliknya, itu akan meningkatkan pelayanan publik di laut ini, seperti layanan prakiraan cuaca dan misi pencarian dan penyelamatan maritim, serta memenuhi kewajiban internasional untuk menjaga keamanan laut internasional,” kata Wu, seperti dilansir Russia Today, Jumat (1/5/2015).
Sumber : Sindo
Kepala Angkatan Laut China, Wung Shengli, mengatakan fasilitas sipil China di Laut China Selatan boleh dipakai untuk misi pencarian dan penyelamatan serta untuk misi prakiraan cuaca.
China mengklaim 90 persen atas kawasan Laut China Selatan, yang diyakini kaya minyak dan gas. Namun, klaim China ditentang oleh Brunei, Malaysia, Filipina, Vietnam dan Taiwan.
Hasil citra satelit menunjukkan bahwa, China telah membangun ladasan pacu raksasa di kawasan Laut China Selatan yang telah direklamasi. China terus melakukan pembangunan di kawasan itu meski masih jadi sengketa banyak negara.
Dalam teleconference dengan Kepala Operasi Angkatan Laut AS, Jonathan Greenert, Wu Shengli mengatakan bahwa proyek pekerjaan China di Laut China Selatan tidak akan mempengaruhi kebebasan navigasi atau overflight.
”Sebaliknya, itu akan meningkatkan pelayanan publik di laut ini, seperti layanan prakiraan cuaca dan misi pencarian dan penyelamatan maritim, serta memenuhi kewajiban internasional untuk menjaga keamanan laut internasional,” kata Wu, seperti dilansir Russia Today, Jumat (1/5/2015).
Sumber : Sindo
No comments:
Post a Comment