Pesawat tempur milik Yunani jatuh saat akan take off
di pangkalan militer NATO di Spanyol, Senin (26/1/2015). Sepuluh orang
tewas dalam kecelakaan ini. Sebanyak 8 korban tewas diketahui
berkebangsaan Perancis, dan 2 lainnya berkebangsaan Yunani.
Dikutip dari BBC, Selasa (27/1/2015). Kementerian Pertahanan Spanyol mengatakan bahwa pesawat F-16 itu kehilangan tenaga saat akan mengudara. Kemudian pesawat langsung jatuh dan menghantam pangkalan udara Los Llanos di Albacete. Lima pesawat lain yang sedang terparkir juga rusak akibat ditabrak F-16 tersebut.
Media Spanyol memberitakan, pesawat dengan dua awak itu sempat melakukan kesalahan manuver. Akibatnya pesawat kehilangan kendali saat akan mengudara, yang kemudian menabrak pesawat lain dan menewaskan dua awak di dalam F-16 tersebut. Selain itu korban tewas lain disebut merupakan pilot dan mekanik yang berada di area parkir pesawat.
Sedangkan Perdana Menteri Spanyol Mariano Rajoy mengatakan, ada sejumlah korban luka-luka akibat kecelakaan ini. "Setidaknya ada 10 orang Perancis dan 11 orang Italia yang tadi disebut. Tapi masih terlalu dini (untuk menyebut jumlah korban)," ucap Rajoy, dikutip dari AFP.
Sejauh ini, 19 orang dirawat di Rumah Sakit. Jumlah ini termasuk lima orang yang sudah dipindahkan ke unit luka bakar di sebuah rumah sakit di Madrid.
Menteri Pertahanan Perancis Jean-Yves Le Drian dikabarkan akan segera mendatangi lokasi kejadian. Salah seorang menteri Italia juga disebut sedang dalam perjalanan ke lokasi. Pangkalan ini memang ditempati oleh militer NATO dengan personel yang juga berasal dari Amerika Serikat, Denmark, Jerman, Belgia, dan Inggris.
Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg mengucapkan bela sungkawa atas keceakaan tersebut.
"Ini merupakan tragedi yang berdampak ke seluruh keluarga NATO," ucap Stoltenberg. "Saya ucapkan duka cita sepenuh hati kepada orang yang ditinggalkan dan negara yang kehilangannya. Saya juga berharap yang terluka segera pulih," lanjutnya.
Salah seorang pejabat Spanyol mengatakan, pesawat tempur yang jatuh itu berpartisipasi dalam program pelatihan NATO bernama Tactical Leadership Programme (TLP). Namun, program ini bukan bagian dari struktur NATO, melainkan kesepakatan antara 10 negara anggota NATO untuk meningkatkan kemampuan kepemimpinan.
Sumber : Kompas
Dikutip dari BBC, Selasa (27/1/2015). Kementerian Pertahanan Spanyol mengatakan bahwa pesawat F-16 itu kehilangan tenaga saat akan mengudara. Kemudian pesawat langsung jatuh dan menghantam pangkalan udara Los Llanos di Albacete. Lima pesawat lain yang sedang terparkir juga rusak akibat ditabrak F-16 tersebut.
Media Spanyol memberitakan, pesawat dengan dua awak itu sempat melakukan kesalahan manuver. Akibatnya pesawat kehilangan kendali saat akan mengudara, yang kemudian menabrak pesawat lain dan menewaskan dua awak di dalam F-16 tersebut. Selain itu korban tewas lain disebut merupakan pilot dan mekanik yang berada di area parkir pesawat.
Sedangkan Perdana Menteri Spanyol Mariano Rajoy mengatakan, ada sejumlah korban luka-luka akibat kecelakaan ini. "Setidaknya ada 10 orang Perancis dan 11 orang Italia yang tadi disebut. Tapi masih terlalu dini (untuk menyebut jumlah korban)," ucap Rajoy, dikutip dari AFP.
Sejauh ini, 19 orang dirawat di Rumah Sakit. Jumlah ini termasuk lima orang yang sudah dipindahkan ke unit luka bakar di sebuah rumah sakit di Madrid.
Menteri Pertahanan Perancis Jean-Yves Le Drian dikabarkan akan segera mendatangi lokasi kejadian. Salah seorang menteri Italia juga disebut sedang dalam perjalanan ke lokasi. Pangkalan ini memang ditempati oleh militer NATO dengan personel yang juga berasal dari Amerika Serikat, Denmark, Jerman, Belgia, dan Inggris.
Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg mengucapkan bela sungkawa atas keceakaan tersebut.
"Ini merupakan tragedi yang berdampak ke seluruh keluarga NATO," ucap Stoltenberg. "Saya ucapkan duka cita sepenuh hati kepada orang yang ditinggalkan dan negara yang kehilangannya. Saya juga berharap yang terluka segera pulih," lanjutnya.
Salah seorang pejabat Spanyol mengatakan, pesawat tempur yang jatuh itu berpartisipasi dalam program pelatihan NATO bernama Tactical Leadership Programme (TLP). Namun, program ini bukan bagian dari struktur NATO, melainkan kesepakatan antara 10 negara anggota NATO untuk meningkatkan kemampuan kepemimpinan.
Sumber : Kompas
No comments:
Post a Comment