Cina telah mengukir tonggak sejarah baru angkatan lautnya. Ini ditandai
dengan kehadiran empat unit pesawat tempur jenis J-15 "Flying-shark"
yang mendarat di kapal induk Cina, Liaoning.
J-15 merupakan modifikasi dari pesawat tempur jenis Su-27 Flanker. Pesawat tersebut dilengkapi dengan radar baru, serta amunisi yang bisa dikendalikan. Selain itu, bodi pesawat diklaim lebih kuat untuk menahan serangan saat melakukan operasi maritim.
Dikutip dari Popular Science, Kamis, 8 Januari 2015, J-15 dilengkapi dengan sistem serang dan pengisian bahan bakar secara elektronik. Sayap pesawat ini bisa dilipat untuk memudahkan penyimpanan di dalam hanggar Liaoning.
Sebelumnya, Liaoning diberitakan hanya melakukan uji coba pada prototipe pesawat jenis tersebut. Liaoning ditempatkan dalam jangka panjang di Laut Cina Timur. Tujuannya, antara lain, untuk meningkatkan kemampuan awak kapal dalam meluncurkan operasi pesawat.
Selain itu, waktu penempatan yang lama tersebut juga memungkinkan kapal perang Angkatan Laut Cina lainnya melakukan operasi bersama. Beberapa penerbang andal juga dibawa serta dalam kapal induk Liaoning.
Pengenalan pesawat tempur J-15 dan pilot terlatih menunjukkan adanya peningkatan intensitas dan kompleksitas operasi Liaoning dalam beberapa tahun terakhir. Angkatan Laut Cina juga sudah melakukan operasi bersama peringatan dini serangan udara (AEW & C) menggunakan helikopter jenis Z-8 dan pesawat tempur KJ-500. Selain itu, mereka sudah menyiapkan strategi menghadapi kemungkinan serangan kapal lain.
Peningkatan kemampuan pilot Angkatan Laut Cina untuk beroperasi dari Liaoning juga menunjukkan kredibilitas kekuatan Angkatan Laut Cina yang meningkat secara global.
Sumber : Tempo
J-15 merupakan modifikasi dari pesawat tempur jenis Su-27 Flanker. Pesawat tersebut dilengkapi dengan radar baru, serta amunisi yang bisa dikendalikan. Selain itu, bodi pesawat diklaim lebih kuat untuk menahan serangan saat melakukan operasi maritim.
Dikutip dari Popular Science, Kamis, 8 Januari 2015, J-15 dilengkapi dengan sistem serang dan pengisian bahan bakar secara elektronik. Sayap pesawat ini bisa dilipat untuk memudahkan penyimpanan di dalam hanggar Liaoning.
Sebelumnya, Liaoning diberitakan hanya melakukan uji coba pada prototipe pesawat jenis tersebut. Liaoning ditempatkan dalam jangka panjang di Laut Cina Timur. Tujuannya, antara lain, untuk meningkatkan kemampuan awak kapal dalam meluncurkan operasi pesawat.
Selain itu, waktu penempatan yang lama tersebut juga memungkinkan kapal perang Angkatan Laut Cina lainnya melakukan operasi bersama. Beberapa penerbang andal juga dibawa serta dalam kapal induk Liaoning.
Pengenalan pesawat tempur J-15 dan pilot terlatih menunjukkan adanya peningkatan intensitas dan kompleksitas operasi Liaoning dalam beberapa tahun terakhir. Angkatan Laut Cina juga sudah melakukan operasi bersama peringatan dini serangan udara (AEW & C) menggunakan helikopter jenis Z-8 dan pesawat tempur KJ-500. Selain itu, mereka sudah menyiapkan strategi menghadapi kemungkinan serangan kapal lain.
Peningkatan kemampuan pilot Angkatan Laut Cina untuk beroperasi dari Liaoning juga menunjukkan kredibilitas kekuatan Angkatan Laut Cina yang meningkat secara global.
Sumber : Tempo
No comments:
Post a Comment