Sebuah dokumen terbaru mengungkap bahwa
pemerintah Inggris berpartisipasi dalam mempersenjatai tentara Israel
yang telah menewaskan ribuan warga Palestina selama invasi di Gaza.
Dokumen itu diperoleh kelompok Campaign Against Arms Trade (CAAT) di bawah naungan Freedom of Information Act. Dalam dokumen tersebut tampak bahwa senjata yang digunakan Israel dalam perang di Gaza merupakan buatan Inggris.
Selain itu, dokumen tersebut juga mengungkap bahwa izin ekspor senjata senilai lebih dari USD70 juta pada militer Israel telah diberikan kepada 130 produsen pertahanan Inggris sejak tahun 2010.
Di antara produsen senjata itu, ada dua perusahaan Inggris yang memasok komponen untuk pesawat tak berawak Hermes. Pesawat nirawak atau drone itu juga menjadi andalan Israel dalam misi tempurnya di Gaza, Palestina.
Drone Hermes adalah salah satu drone paling banyak digunakan oleh tentara Israel, khususnya di Jalur Gaza.
Salah satu perusahaan Inggris itu adalah BAE Systems. Perusahaan itu diketahui memasok suku cadang untuk pembuatan pesawat jet tempur F-16 yang dikirim ke Israel sebelum 2002. Dokumen itu diterbitkan Independent, Sabtu (2/8/2014).
Dokumen itu juga mengungkap, bahwa puluhan perusahaan pertahanan Inggris secara khusus telah membuat kesepakatan dengan Israel dan militer Israel. ”Israel adalah salah satu pelanggan terbesar untuk ekspor Inggris,” bunyi dokumen itu.
Setelah memburuknya situasi di Gaza, Pemerintah Inggris mulai mempertimbangkan kembali penjualan senjata kepada Israel.
”Saat ini kami sedang meninjau semua izin ekspor yang ada untuk Israel. Semua aplikasi untuk izin ekspor dinilai berdasarkan kasus per kasus terhadap kriteria yang ketat.
Kami tidak akan mengeluarkan izin jika ada risiko yang, bahwa peralatan dapat digunakan untuk penindasan atau memperpanjang konflik," bunyi pernyataan pemerintah Inggris.
Sumber : Sindo
Dokumen itu diperoleh kelompok Campaign Against Arms Trade (CAAT) di bawah naungan Freedom of Information Act. Dalam dokumen tersebut tampak bahwa senjata yang digunakan Israel dalam perang di Gaza merupakan buatan Inggris.
Selain itu, dokumen tersebut juga mengungkap bahwa izin ekspor senjata senilai lebih dari USD70 juta pada militer Israel telah diberikan kepada 130 produsen pertahanan Inggris sejak tahun 2010.
Di antara produsen senjata itu, ada dua perusahaan Inggris yang memasok komponen untuk pesawat tak berawak Hermes. Pesawat nirawak atau drone itu juga menjadi andalan Israel dalam misi tempurnya di Gaza, Palestina.
Drone Hermes adalah salah satu drone paling banyak digunakan oleh tentara Israel, khususnya di Jalur Gaza.
Salah satu perusahaan Inggris itu adalah BAE Systems. Perusahaan itu diketahui memasok suku cadang untuk pembuatan pesawat jet tempur F-16 yang dikirim ke Israel sebelum 2002. Dokumen itu diterbitkan Independent, Sabtu (2/8/2014).
Dokumen itu juga mengungkap, bahwa puluhan perusahaan pertahanan Inggris secara khusus telah membuat kesepakatan dengan Israel dan militer Israel. ”Israel adalah salah satu pelanggan terbesar untuk ekspor Inggris,” bunyi dokumen itu.
Setelah memburuknya situasi di Gaza, Pemerintah Inggris mulai mempertimbangkan kembali penjualan senjata kepada Israel.
”Saat ini kami sedang meninjau semua izin ekspor yang ada untuk Israel. Semua aplikasi untuk izin ekspor dinilai berdasarkan kasus per kasus terhadap kriteria yang ketat.
Kami tidak akan mengeluarkan izin jika ada risiko yang, bahwa peralatan dapat digunakan untuk penindasan atau memperpanjang konflik," bunyi pernyataan pemerintah Inggris.
Sumber : Sindo
No comments:
Post a Comment