Kelompok perlawanan Palestina, Hamas, menunjukkan pesawat tak berawak
(drone) pertama yang dibuat pada 14 Juli lalu. Dalam video tersebut
mereka mengumumkan bahwa mereka telah membuat dan menerbangkan tiga
jenis drone ke Israel. Semua berjenis Ababil 1 buatan Iran.
Seperti yang dilansir The New York Times, foto pertama drone ini disiarkan oleh sayap militer Hamas, Brigade Qassam di akun resmi twitternya.
Dari gambar tersebut, tidak memberikan gambaran langsung seberapa besar pesawat , kemampuannya, dari mana asalnya atau di mana atau kapan foto tersebut diambil.
Video lain disiarkan channel Al-Aqsa menunjukkan drone lain terbang di udara, dengan laut di sayap dan tanah di bawah kiri. Drone ini memiliki empat roket kecil atau rudal di bawah sayapnya. Analis saat ini berusaha untuk mengetahui apakah gambar udara diambil sebagai drone itu terbang di atas Israel.
Menurut majalah mingguan Pertahanan Jane, Iran buatan Ababil-1 berukuran 9,5 meter, dengan jarak sekitar 150 mil, dan mampu membawa hingga 88 pon muatan, seperti bahan peledak atau peralatan kamera.
Dari Washington Post diketahui, sayap militer Hamas mengatakan telah kehilangan dua drones pada hari Senin.
Militer Israel mengumumkan bahwa mereka telah menembak jatuh satu. Hamas juga mengatakan bahwa salah satu misi pesawat tak berawak itu menggempur markas Pasukan Pertahanan Israel di Tel Aviv.
Israel telah melancarkan serangan udara tanpa henti terhadap Gaza sejak Selasa dan lebih dari 172 tewas dan lebih dari 500 terluka dalam jalur pantai kecil.
Israel telah menyatakan bahwa perang baru terhadap Gaza, dengan judul Operation Lindungi Edge, merupakan tanggapan terhadap serangan roket yang dilakukan oleh Hamas.
Ia menambahkan bahwa ofensif dimaksudkan untuk menghentikan serangan roket di kota-kotanya dari Jalur Gaza.
Tidak ada korban di pihak Israel dari ratusan roket yang telah ditembakkan oleh militan di Gaza.
Sumber : Republika
Seperti yang dilansir The New York Times, foto pertama drone ini disiarkan oleh sayap militer Hamas, Brigade Qassam di akun resmi twitternya.
Dari gambar tersebut, tidak memberikan gambaran langsung seberapa besar pesawat , kemampuannya, dari mana asalnya atau di mana atau kapan foto tersebut diambil.
Video lain disiarkan channel Al-Aqsa menunjukkan drone lain terbang di udara, dengan laut di sayap dan tanah di bawah kiri. Drone ini memiliki empat roket kecil atau rudal di bawah sayapnya. Analis saat ini berusaha untuk mengetahui apakah gambar udara diambil sebagai drone itu terbang di atas Israel.
Menurut majalah mingguan Pertahanan Jane, Iran buatan Ababil-1 berukuran 9,5 meter, dengan jarak sekitar 150 mil, dan mampu membawa hingga 88 pon muatan, seperti bahan peledak atau peralatan kamera.
Dari Washington Post diketahui, sayap militer Hamas mengatakan telah kehilangan dua drones pada hari Senin.
Militer Israel mengumumkan bahwa mereka telah menembak jatuh satu. Hamas juga mengatakan bahwa salah satu misi pesawat tak berawak itu menggempur markas Pasukan Pertahanan Israel di Tel Aviv.
Israel telah melancarkan serangan udara tanpa henti terhadap Gaza sejak Selasa dan lebih dari 172 tewas dan lebih dari 500 terluka dalam jalur pantai kecil.
Israel telah menyatakan bahwa perang baru terhadap Gaza, dengan judul Operation Lindungi Edge, merupakan tanggapan terhadap serangan roket yang dilakukan oleh Hamas.
Ia menambahkan bahwa ofensif dimaksudkan untuk menghentikan serangan roket di kota-kotanya dari Jalur Gaza.
Tidak ada korban di pihak Israel dari ratusan roket yang telah ditembakkan oleh militan di Gaza.
Sumber : Republika
No comments:
Post a Comment