Wednesday, 25 June 2014

Untuk Pertama Kalinya, AL China Latihan Gabungan dengan AS

Untuk pertama kalinya, kapal perang China akan melakukan latihan gabungan dengan Amerika Serikat di Hawaii. Keterlibatan China ini menunjukkan upaya untuk meningkatkan hubungan militer dengan AS yang kian redup.

Dikutip dari laman Channel News Asia, Rabu 25 Juni 2014, latihan gabungan RIMPAC akan dilakukan pekan ini di Hawaii. China akan menurunkan empat Kapal Perang Tentara Pembebasan Rakyat yang diperkirakan berisi 1.100 pelaut. Armada China terdiri dari sebuah kapal penghancur, fregat, pemasok, dan rumah sakit.

RIMPAC rutin diadakan setiap dua tahun sekali sejak 1971, dan diikuti oleh kekuatan laut negara-negara Pasifik. Ini adalah kali pertama kapal perang China ikut serta. Menurut Kepala Komando Pasifik AS, Laksamana Samuel Locklear, ini adalah sebuah langkah besar bagi China.

"Kita harus mengatasi isu-isu historis yang membuat permasalahan di kawasan. Dan, jika kita bekerja sama, kita akan bisa mengatasinya," kata Locklear.

Pemerintah Beijing diwakili oleh peneliti angkatan laut Zhang Junshe di media Xinhua, mengatakan bahwa latihan ini akan memberi keuntungan bagi China. "Keikutsertaan China akan menghilangkan kesalahpahaman, menghindari tuduhan, dan mempromosikan saling percaya," kata Zhang.

Hubungan militer kedua negara mati-hidup-mati selama puluhan tahun. Tahun 1989, AS menghentikan hubungan militer dengan China selama empat tahun, setelah insiden Lapangan Tiananmen pada 1989.

Banyak peristiwa yang membuat hubungan kedua negara terganggu. Di antaranya adalah latihan militer China yang mengincar Taiwan tahun 1995-1996, tahun 1999 saat NATO mengebom Kedubes China di Belgrade, dan tahun 2001 saat tabrakan antara jet tempur Tiongkok dan pesawat mata-mata AS di Laut China Selatan.

Belakangan, hubungan kedua negara meregang terkait klaim Tiongkok di Laut China Selatan yang tumpang tindih dengan negara-negara sekutu AS. Apalagi tahun lalu, Presiden Barack Obama mengubah fokus militer mereka ke Asia.

"Ada rangkaian insiden yang membuat masyarakat pesimistis terhadap hubungan AS-China. Saat ini, hubungan mereka sangat rendah. Militer kedua negara perlu lebih sering bicara dengan mendalam," kata professor bidang hubungan internasional dari Universitas Peking. 


Sumber : Viva

No comments:

Post a Comment